SuaraJogja.id - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi buka suara terkait dengan desakan untuk segera meratifikasi konvensi genosida supaya dapat lebih konkret dalam memberikan bantuan kepada Palestina. Namun hingga saat ini belum ada kesepakatan nasional mengenai ratifikasi konvensi tersebut.
Retno mengungkapkan bahwa proses ratifikasi sebuah konvensi memiliki jalan panjang. Namun untuk konvensi anti-genosida sendiri pembahasan sudah dilakukan.
"Untuk meratifikasi sebuah konvensi prosesnya banyak, kalau pertanyaannya apakah kita mulai membahas, sudah dibahas tapi belum ada kesepakatan nasional bahwa kita saat ini dapat meratifikasi konvensi genosida," kata Retno dalam acara Public Lecture bertajuk Diplomasi Indonesia untuk Palestina di Balai Senat Universitas Gadjah Mada (UGM), Senin (3/6/2024).
Disampaikan Retno, perlu pertimbangan yang sangat matang untuk meratifikasi sebuah konvensi. Termasuk untuk melihat secara menyeluruh terkait dengan kepentingan nasional.
Baca Juga: Meriah dan Haru dalam Acara Pound Charity Stands with Palestine
"Untuk meratifikasi sebuah konvensi pertimbangannya sangat komprehensi, kita lihat kepentingan nasional kita dari A sampai Z dari barat sampai ke timur," ujarnya.
"Semua kepentingan nasional dipertimbangkan untuk sampai pada satu titik, ya ada keperluan bagi kita untuk meratifikasi konvensi ini," imbuhnya.
Kendati sudah masuk dalam pembahasan, kata Retno, belum ada kesepakatan nasional untuk melakukan ratifikasi mengenai konvensi genosida tersebut.
"Jadi kita belum ada kesepakatan nasional mengenai ratifikasi ini," ungkapnya.
Senada, Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI Abdul Kadir Jailani menambahkan bahwa ratifikasi sebuah konvensi bukan langkah sederhana. Perlu proses yang sangat panjang untuk mewujudkan itu.
Baca Juga: Pound Charity Stands with Palestine: Menjunjung Kemanusiaan Lewat Olahraga
"Contoh mengenai ratifikasi terhadap Statuta Roma, Statuta Roma sudah masuk dalam rencana aksi nasional hak asasi manusia semenjak tahun 2009. Namun sampai sekarang for some reasons kita belum bisa menuntaskan karena kita harus melihat berbagai aspeknya, kita harus melihat aspek politik, hukum dan sebagainya," terang Abdul Kadir.
"Kita mengetahui ya, ratifikasi konvensi ini bukan masalah gagah-gagahan, tapi kita harus mempertimbangkannya," tegasnya.
Belum diratifikasinya konvensi genosidaa atau Statuta Roma tersebut, kata Kadir tidak lantas membuat Indonesia memalingkan dukungkan dari Palestina.
"Apakah kenyataan bahwa Indonesia belum menjadi pihak kepada konvensi genosida atau statuta roma akan menghalangi dukungan kita terhadap Palestina, sama sekali tidak," tuturnya.
Berita Terkait
-
Klaim "Kemenangan" Netanyahu Dipertanyakan: 101 Tawanan Israel Masih di Gaza
-
41 Kali Gagal! PBB Sebut Israel Halangi Bantuan Menyelamatkan Nyawa di Gaza
-
Israel-Hizbullah Gencatan Senjata, Warga Palestina Makin Terancam
-
Liga Arab Bersatu Tolak Agresi Israel, Perang Regional di Depan Mata?
-
Tragedi Berlipat di Gaza, Banjir Rendam Pengungsi di Tengah Serangan Israel
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling
-
Korban Laka Tunggal di DAM Cangkring Bertambah, Ini Identitasnya
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali