SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bantul memastikan bahwa semua lulusan sekolah dasar (SD) dan sederajat pada 2024 dapat tertampung di bangku sekolah menengah pertama (SMP) sederajat dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD).
Kepala Dinas Dikpora Bantul Nugroho Eko Setyanto di Bantul, Selasa, mengatakan diproyeksikan siswa lulusan SD, baik negeri maupun swasta, Madrasah Ibtidaiyah (MI), sekolah kejar paket A di seluruh wilayah Bantul pada tahun 2024 sebanyak 13.685 siswa.
"Kemudian, jumlah daya tampung SMP kita, baik negeri maupun swasta itu adalah 14.752 siswa. Dengan demikian, kalau kita melihat dari ini, sebetulnya tidak ada lagi anak Bantul yang tidak dapat sekolah, karena daya tampung melebihi, bahkan masih ada sisa 1.067 bangku," katanya.
Dia mengatakan khusus untuk daya tampung SMP Negeri di Kabupaten Bantul sebanyak 8.640 siswa, sehingga dalam pelaksanaan PPDB untuk sekolah negeri tersebut, lulusan SD sederajat tidak dapat tertampung di sekolah negeri semua.
Baca Juga: Kandang Ayamnya Ludes Terbakar, Pengusaha di Bantul Rugi Sampai Rp350 Juta
"Ada 8.640 siswa yang masuk sekolah negeri, yang tidak tertampung di negeri sebanyak 6.112 anak, jadi itu masih ada peluang untuk masuk melanjutkan sekolah Madrasah Tsanawiyah (Mts), kemudian masuk SMP swasta," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, jumlah SMP Negeri di Kabupaten Bantul saat ini tercatat ada 270 kelas atau rombongan belajar (rombel) yang siap menerima siswa baru pada tahun ajaran 2024/2025.
"Kalau jumlah rombelnya ada 270, karena ada juga SMP Negeri yang rombelnya berjumlah tiga, ada yang empat kelas, jadi satu rombel itu satu kelas dengan jumlah 32 siswa," katanya.
Nugroho mengatakan terkait dengan tahapan penerimaan peserta didik baru 2024, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan membekali satuan pendidikan atau sekolah negeri di Bantul agar dapat menyelenggarakan seleksi PPDB secara kredibel dan akuntabel.
"Sosialisasi tersebut untuk mewujudkan pelaksanaan PPDB tahun 2024 yang berkualitas, objektif, transparan, dan akuntabel, sehingga dapat mewujudkan pemerataan akses peserta didik dalam memperoleh pendidikan," katanya.
Baca Juga: Ngeri, Pelajar Nyambi Ojol di Bantul jadi Korban Klitih, Celurit masih Tertancap di Bahu Kanan
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?
-
Jemaah Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf Ungkap Penyebab Calon Haji Terlantar di Arafah
-
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi