SuaraJogja.id - Pungkas rangkaian acara 1O1 Dasawarsa, THE 1O1 Yogyakarta Tugu meresmikan outlet dengan tampilan baru “Loteng”. Nama Loteng diambil dari sebuah kata serapan bahasa Hokkian, lauteng (Hanzi: , hanyu pinyin: louding) yang berarti harfiah tingkat teratas dari sebuah bangunan, yang juga berarti lantai dua. Sesuai dengan maknanya, Loteng di THE 1O1 Yogyakarta Tugu juga terletak di lantai 2.
Loteng yang seyogyanya dalam kehidupan kita harus tetap terpelihara dengan baik, rapi dan indah ini direpresentatifkan dengan kegunaan Loteng yang saat ini berfungsi sebagai multi-purpose venue.
“Tidak hanya bisnis, Loteng yang saat ini sudah disulap dengan tampilan baru ini telah siap menjadi ruang untuk berbagai fungsi. Tidak hanya keperluan meeting, tentunya Loteng akan menyajikan pengalaman menikmati hidangan yang khas Yogyakarta dengan penuh cerita di dalamnya. Hal ini tentunya merupakan wujud peduli kami terhadap budaya perjamuan yang melekat di Yogyakarta.” Ungkap Wahyu Wikan Trispratiwi, General Manager THE 1O1 Yogyakarta Tugu.
Selain ruang yang dikemas apik menjelma dengan nama Loteng, Gastronomi menjadi kunci komunikasi kepada tamu pilihan THE 1O1 Tugu Yogyakarta yang terletak di area Sumbu Filosofis. Gastronomi yang direpresentasikan dengan hidangan meja ini menjadi hal penting untuk ruang temu, ruang diskusi serta ruang negosiasi. Persembahan spesial ini merupakan kolaborasi khusus antara Joongla, yang merupakan pegiat Gastronomi asal Bandung yang mengangkat bahan pangan lokal bersama dengan THE 1O1 Yogyakarta Tugu.
Menampilkan sajian istimewa dari bahan pilihan asli dari Daerah Istimewa Yogyakarta, menu santap malam yang tersaji diolah dengan bahan dasar pangan Sorghum yang kembali dikenalkan karena dapat tumbuh di area Gunungkidul, Mie Lethek asli dari Bantul, Salak Pondoh khas Sleman serta Kudapan Brem berbahan Beras Ketan yang merupakan kudapan khas Raja Mataram Kuno turut hadir sebagai hidangan penutup. Selain itu sajian spesial yang juga turut dihidangkan adalah kreasi Bir Jawa yang merupakan minuman ciptaan dari Sultan Hamengku Buwono VIII serta Bistik Jawa yang juga menjadi makanan kesukaan Sultan Hamengku Buwono IX.
“Di usia 1 Dasawarsa THE 1O1 Tugu Yogyakarta ini, kami berharap kami bisa menjadi pintu kreatif untuk tetap berkarya mengenalkan lebih dekat budaya Jogja serta menumbuhkan minat untuk lebih lama tinggal di Jogja melalui pengalaman pengalaman yang tak terlupakan.” Tutur Greta Indri, Marketing Communications Manager THE 1O1 Yogyakarta Tugu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas