SuaraJogja.id - Siham Hamda Zaula Mumtaza adalah seorang mahasiswa sederhana dari Fakultas Peternakan (Fapet) UGM angkatan 2019. Berasal dari SMAN 1 Jepara, Jawa Tengah, Siham berhasil masuk UGM melalui jalur Bidikmisi.
Siham didiagnosis menderita autisme Asperger sejak SD, yang membuatnya sensitif terhadap suara keras. Meskipun demikian, semangat Siham untuk kuliah di Fapet UGM tetap tinggi.
Setiap hari, Siham rela bersepeda dari daerah Condongcatur ke kampus. Ia selalu duduk di bangku depan saat kuliah untuk mengurangi kesulitannya dalam belajar. Komunitas UKM Peduli Difabel di UGM juga memberikan banyak bantuan kepadanya, seperti saat memilih lokasi KKN. Menurut Siham, UGM memiliki lingkungan yang kondusif untuk mahasiswa difabel.
"Dalam memilih lokasi KKN waktu itu saya juga diarahkan dan dibantu teman-teman dari UKM Peduli Difabel," kata Siham melalui keterangannya, Rabu (3/7/2024).
Baca Juga: Tak Hanya Teori, Mahasiswa KKN UGM Dituntut Kuasai Ilmu dan Berani Berinovasi
Selama menempuh pendidikan di UGM, Siham juga merasa nyaman dan tak mengalami kendala sebagai difabel di universitas setempat.
Ketua Program Studi Ilmu dan Industri Peternakan, Ir. Tri Satya Mastuti Widi, S.Pt., MP., M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., atau yang akrab disapa Vitri, menyatakan bahwa UGM, termasuk Fapet UGM, selalu terbuka bagi siapa pun yang ingin menempuh studi.
Siham, yang didiagnosis dengan autisme Asperger, memerlukan pendampingan dalam proses belajar. Menurut Vitri, Siham mampu menguasai kata-kata tunggal atau kalimat sederhana, namun membutuhkan lebih banyak waktu untuk memahami penjelasan panjang.
Fakultas memberikan dukungan dengan menyediakan sistem pendukung seperti buddy atau mentor. Selain Siham, ada mahasiswa lain dengan Autism Asperger yang juga mendapatkan pendampingan khusus. Mahasiswa tuli dan tunadaksa juga mendapat perhatian dan telah berhasil lulus.
Vitri sering memberikan sosialisasi kepada sivitas akademika lainnya agar memahami kondisi mahasiswa difabel dan memberikan dukungan tidak langsung. Ini termasuk menciptakan lingkungan kampus yang ramah dan suportif, serta menumbuhkan kesadaran dan penerimaan terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus.
Baca Juga: Hanya 8 Kampus Swasta di Jogja Ini yang Dinilai Unggul, Universitasmu Termasuk?
Pendekatan terhadap mahasiswa difabel bersifat 'customized' sesuai kebutuhan mereka, dengan komunikasi intensif antara keluarga dan pembimbing akademik untuk memantau kondisi fisik dan mental mereka.
Berita Terkait
-
Selain Ijazah, Risman Sianipar Soroti Skripsi Jokowi yang Ternyata Berbeda dengan Teman Seangkatan
-
Datang ke UGM, Roy Suryo Ungkap Jurusan yang Diambil Jokowi Tak Ada
-
Jokowi Tak Lagi Pakai Kacamata di Masa Tua seperti di Foto Ijazah, Netizen: Kalian Percaya?
-
Jokowi Ternyata Wisuda Dulu Baru Serahkan Skripsi ke UGM, Roy Suryo: Itu kan Aneh
-
Komitmen Relawan Mahasiswa, Sekadar Formalitas atau Pilihan Hati?
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan