SuaraJogja.id - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta mengerahkan semua penyuluh agama untuk menyosialisasikan bahaya serta pencegahan judi online di tengah masyarakat.
Kepala Kanwil Kemenag DIY Masmin Afif di Yogyakarta, Rabu, mengatakan sosialisasi pencegahan judi online digencarkan sesuai instruksi Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
"Kami sudah perintahkan ke seluruh pegawai termasuk utamanya para penyuluh-penyuluh semua agama," kata dia.
Menurut Masmin, para penyuluh agama baik yang fungsional maupun honorer di DIY diminta memanfaatkan seluruh sarana pertemuan dengan masyarakat, baik melalui majelis taklim, momen pembinaan, hingga khotbah Jumat untuk menyisipkan pesan-pesan terkait bahaya judi online.
Baca Juga: Tergiur Komisi Jutaan Rupiah, 6 Influencer DIY Ditangkap Polisi karena Promosikan Judi Online
Dia meyakini pelibatan para penyuluh agama akan efektif mendukung pencegahan judi online karena mereka langsung bersentuhan dengan masyarakat di akar rumput.
"Kami yakin ini akan efektif karena kami memiliki teman-teman yang berada sampai di garda terdepan yakni para penyuluh, baik penyuluh fungsional maupun penyuluh honorer," kata dia.
Sosialisasi itu juga dimasifkan bagi para siswa di seluruh madrasah di DIY melalui masing-masing kepala sekolah.
Para penghulu, kata Masmin, juga diminta terlibat ikut menekankan bahaya dan pencegahan perilaku negatif itu kepada setiap calon pengantin saat momen pernikahan.
"Saat ada momen pernikahan agar bisa diselipkan, bisa disisipkan, dipesankan untuk kita semua ikut menyampaikan informasi bahwa judi itu penyakit masyarakat yang harus kita jauhi agar keluarga, masyarakat bisa hidup tenang dan damai," kata dia.
Baca Juga: 15 Rumah Sehari! Misi Berat Pantarlih di Tengah Gempuran Data Pemilih Pilkada
Masmin menegaskan bahwa sejak dahulu, judi baik yang daring maupun tidak, telah dilarang oleh semua agama karena berdampak buruk terhadap relasi dan merusak ekonomi keluarga.
Menurut dia, Kanwil Kemenag DIY juga bakal berkolaborasi dengan Polda DIY untuk memberikan pendidikan dan pemahaman terkait penyakit masyarakat termasuk judi online.
"Kami juga sosialisasi melalui forum-forum WhatsApp group atau bisa melalui TikTok, bisa Facebook juga seluruh media sosial yang kita miliki agar bisa masif dan cepat ditangkap dan dipahami oleh masyarakat," kata dia.
Berita Terkait
-
Perputaran Uang Judol Capai Rp 900 T, Susi Pudjiastuti Prihatin
-
Hadir di Agenda Royal Sedayu, BRI Berikan Tips Agar Bisa Beli Rumah di Usia Muda
-
Jumlah Pemain Judi Online RI Tembus 8,8 Juta: 97 Ribu TNI/Polri, 80 Ribu Anak di Bawah Umur
-
Anak Usia 11-19 Tahun Terlibat Judi Online Senilai Rp293,4 Miliar, Pemerintah Bentuk Satgas Pemberantasan
-
Dana Kampanye Pilkada DKI dari Judi Online? Bawaslu Didesak Usut Tuntas
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi