Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 04 Juli 2024 | 15:26 WIB
Longsor mulai melanda kawasan tambang untuk urug tol yang ada di Padukuhan Nglengkong Kelurahan Serut Kapanewon gedangsari Gunungkidul, Kamis (4/7/2024). [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Longsor mulai melanda kawasan tambang untuk urug tol yang ada di Padukuhan Nglengkong Kelurahan Serut Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul. Video tentang terjadinya tanah longsor di kawasan tambang ini beredar luas di media sosial dan langsung viral

Hujan dengan intensitas sedang yang melanda kawasan Gunungkidul mulai Kamis (4/7/2024) pagi memicu tanah longsor di kawasan tambang tersebut. Kondisi tersebut pun mengundang komentar dari warganet. 

Warga Nglengkong, Fajar Eko ketika dikonfirmasi membenarkan adanya tanah longsor tersebut. Tanah longsor yang terjadi memang belum berskala besar namun perlahan-lahan bekas tambang yang berada di kawasan padukuhan Lengkong mulai terlihat longsor termasuk yang mepet dengan pemukiman salah satu adalah yang dekat dengan rumahnya. 

"Iya yang kemarin kami permasalahkan. Karena jarak tanah yang ditambang dengan rumah kami hanya 1,5 meter," kata dia. 

Baca Juga: Beach Club Raffi Ahmad Urung Terealisasi, Gunungkidul Siap Tambah 3 Destinasi Baru di 2024 Ini

Fajar mengatakan hujan memang melanda kawasan tersebut sejak kamis dini hari. Meskipun intensitasnya hanya sedang namun hujan masih berlangsung hingga siang hari. Kondisi tersebut memicu tanah yang ditambang di dekat rumahnya perlahan-lahan longsor. 

Setidaknya ada tiga rumah yang terancam longsor akibat area penambangan yang terlalu mepet. Kini penghuni tiga rumah tersebut Tengah bersiaga khawatir akan terjadi longsor yang lebih besar dan mengancam kediaman mereka. 

"Ya kami berdiam di rumah. Kalau-kalau tiba-tiba longsor berskala besar," ujarnya. 

Sebenarnya pihaknya pernah melayangkan protes kepada pihak terkait dan sudah ditindaklanjuti oleh pemerintah. Saat itu pemerintah memerintahkan kepada pengusaha tambang untuk melakukan rehabilitasi kawasan penambangan yang dekat dengan pemukiman. 

Namun sampai saat ini rekomendasi tersebut tidak dilaksanakan oleh pengusaha tambang di mana tidak ada pengurukan ataupun penanaman pohon-pohon di kawasan tambang yang dekat dengan pemukiman tersebut. Hal tersebut sangat membahayakan bagi kediaman mereka. 

Baca Juga: Viral Video Ijazah Ditahan Karena Ada Tunggakan, Sekolah dan Orangtua Siawa Kompak Membantah

"Lha belum ada tindak lanjut kok. Mau bagaimana? Nunggu rumah kami ambruk?" kata dia. 

Fajar berharap agar pemerintah bertindak tegas terhadap pengusaha tambang tersebut untuk segera melakukan rehabilitasi kawasan tambang yang sangat dekat dengan kediaman mereka. Karena dikawatirkan juga terjadi turun hujan seperti sekarang ini maka longsor besar bakal terjadi.

Kontributor : Julianto

Load More