Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 10 Juli 2024 | 17:58 WIB
Ketua DPC PDIP Gunungkidul Endah Surbekti Kuntariningsih bertemu dengan Ketua DPD Partai Golkar Gunungkidul, Heri Nugroho. [Kontributor/Julianto]

SuaraJogja.id - Usai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar DIY, Gandung Pardiman mengungkapkan kekecewaannya terhadap bupati Petahana Sunaryanta yang mereka usung dalam Pilkada 2019 lalu tak memberikan kontribusi ke partai, kondisi politik di Gunungkidul kian hangat. 

PDI Perjuangan langsung bergerak cepat memanfaatkan momentum ini. Partai yang notabene saat ini tidak bisa mengusung calonnya sendiri dan harus berkoalisi dengan partai lain langsung berusaha menjalin komunikasi dengan Partai Golkar. 

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan, Endah Subekti Kuntariningsih mengaku lebih intens berkomunikasi dengan Ketua DPD Partai Golkar Gunungkidul, Heri Nugroho. Dirinya bakal meminta petunjuk apa yang harus dilakukan usai namanya masuk dalam radar sebagai bakal calon bupati. 

"Saya mau minta petunjuk bagaimana yang harus saya lakukan. Karena saya kan tidak mendaftar di Partai Golkar, padahal pendaftaran sudah ditutup. Jadi bagaimana caranya, nanti akan saya ikuti," kata Endah, Rabu (10/7/2024) di kantor DPRD Gunungkidul. 

Baca Juga: Persiapan Pilkada 2024: Gerindra DIY Mulai Bergerak, Dua Nama Muncul di Sleman dan Kulon Progo

Endah mengaku bakal mengikuti prosedur Partai Golkar nantinya. Jikapun dirinya harus bertemu dengan Ketua DPD Partai Golkar DIY Gandung Pardiman untuk melamar ke Partai Golkar, maka Endahpun tidak akan keberatan melakukannya. 

Ketua DPRD Gunungkidul ini menyadari jika PDI Perjuangan tidak dapat mengusung calonnya sendiri tanpa koalisi. Sebenarnya, lanjut Endah, PDI Perjuangan sudah menjalin kerjasama politik. Salah satunya adalah kerjasama membentuk satu fraksi di DPRD Gunungkidul. 

"Tentu Partai Demokrat akan mendukung kami siapa yang akan diusung. Dan kerjasama kami dengan Demokrat itu bukan dalam hal mereka membawa wakil yang diusung," terangnya. 

Endah menandaskan PDI Perjuangan saat ini memang tidak bisa mengusung sendiri dan baru pertama kali harus berkoalisi dengan partai lain selama 4 kali Pilkada di Gunungkidul. Dan selama 4 kali Pilkada tersebut semua calon berasal dari eksternal yang kemudian diinternalkan. 

Endah juga mengungkapkan jika baru pertama kali ini PDI Perjuangan bakal mengusung calon internal sendiri. Dua nama yang mencuat dari internal adalah dirinya sendiri serta Joko Parwoto. Tentu, nama yang dipilih harus mendapatkan rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan. 

Baca Juga: Mediasi Buntu, Kasus Dugaan Malpraktik Persalinan Bayi hingga Lumpuh di Gunungkidul Berlanjut ke MKDKI

"Tentu DPP yang menentukan dan kami tinggal melaksanakannya," tandasnya. 

Oleh karena itu, kini PDI Perjuangan tengah mencoba menjalin komunikasi dengan berbagai partai. Sebelumnya Endah mengaku intensif menjalin komunikasi dengan PAN yang menyodorkan calon wakil bupati Muhammad Ardi Widanta. Dengan PAN, PDI Perjuangan sudah bertemu 4 hingga 5 kali. 

Namun belakangan komunikasi tersebut mulai berkurang setelah melihat dinamisnya kondisi politik di Gunungkidul. Kini PDI Perjuangan tengah menjalin komunikasi intensif dengan Partai Golkar, PKB dan bahkan PKS yang dikabarkan sudah berkoalisi dengan Partai Gerindra bersama Nasdem. 

"Dalam waktu dekat kita akan duduk bersama-sama dengan  mas Heri Nugroho (Ketua DPD Partai Golkar Gunungkidul). Kita akan duduk semeja," tambahnya. 

Kontributor : Julianto

Load More