SuaraJogja.id - Apes dialami oleh Sarwanto (33) warga Padukuhan Gaduhan Kalurahan Hargosari Kapanewon Tanjungsari Gunungkidul. Lelaki ini terpaksa kehilangan dua jarinya usai petasan yang ia pegang meledak sebelum waktunya.
Bersama warga yang lain, Sarwanto memang berusaha merakit petasan sendiri. Bukan untuk mainan, melainkan untuk mengusir kera ekor panjang. Warga Padukuhan Gaduhan memang sudah putus asa mengusir kera ekor panjang yang sering menyerang tanaman pertanian mereka.
"Peristiwa ini saya alami dua minggu lalu," ujar dia, Kamis (11/7/2024).
Sarwanto menuturkan sejak setahun terakhir dirinya fokus dalam bidang pertanian. Namun persoalan pertanian yang ia geluti tak hanya air semata, ternyata ada serangan kera ekor panjang yang selalu menyerang tanaman mereka.
Karena serangan kera ekor panjang sangat sering terjadi, ia pun mempunyai inisiatif untuk mengusirnya. Hanya mengusirnya dengan petasan menjadi satu-satunya cara karena untuk membunuhnya saat ini sudah dilarang oleh pemerintah.
Oleh karena itu, dia kemudian berinisiatif untuk membeli petasan. Dia kemudian membuka petasan tersebut dan diambil obatnya untuk dirakit menjadi petasan lempar. Dia berniat untuk melemparkannya ketika kera ekor panjang menyerang.
"Saya beli lima dan saya buka kemudian dirakit kecil kecil agar supaya irit," imbuhnya.
Namun nahas, saat hendak mengejar dan mengusir kera tiba tiba petasan yang ada di genggamannya tiba-tiba meledak dan melukai tangan kirinya. Dia sendiri tak mengetahui apa penyebabnya.
"Sebenarnya waktu itu sudah dapat dua rakitan, namun karena melihat kera kemudian rakit lagi dan saat mengejar sambil bawa petasan rakitan, saat itulah insiden terjadi," terangnya.
Baca Juga: Ramai Dugaan Malpraktik di Gunungkidul, Rumah Sakit Klaim Sudah Jalankan Persalinan Sesuai Prosedur
Setelah kejadian itu ia dibawa pihak keluarga ke rumah sakit. Ia berharap, serangan kera ekor panjang ini menjadi perhatian serius karena jika tidak segera ditangani, dapat mengancam keberlanjutan pertanian di wilayah tersebut.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Dua Kelompok Remaja di Senen Tawuran Petasan Usai Salat Ied
-
Warga Depok, Bekasi Hingga Tangerang Dilarang Gelar Konvoi Malam Takbiran di Jakarta
-
Ingatkan Sanksi Menanti, Satpol PP DKI Minta Warga Tak Main Petasan Jelang Lebaran Idul Fitri
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Kota Pelajar Punya Solusi, Konsultasi Gratis untuk Kesulitan Belajar dan Pendanaan di Yogyakarta
-
Lebaran Usai, Jangan Sampai Diabetes Mengintai, Ini Cara Jaga Kesehatan Ala Dokter UGM
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa