SuaraJogja.id - PT Primissima tengah menderita krisis keuangan akibat sudah tidak mempunyai modal kerja lagi untuk membeli bahan baku dan membayar kebutuhan operasional. Ratusan karyawan pun terpaksa harus dirumahkan dan tak menerima gaji.
Direktur Utama PT Primissima, Usmansyah menuturkan perusahaan kini masih menggantungkan harapan kepada bantuan pinjaman modal kerja dari pemegang saham. Sembari menunggu realisasinya perusahaan melakukan bisnis makloon atau jasa tenun.
Walaupun memang penghasilan dari bisnis makloon tidak cukup untuk bisa secara penuh membayar biaya operasional maupun utang yang ada. Adapun sebelum pinjaman modal kerja dari pemerintah dalam hal ini PT PPA (Perusahaan Pengelola Aset) bisa dicarikan maka diperlukan resrukturisasi aset dan efisiensi operasional.
Hal itu bertujuan agar pinjaman modal kerja yang akan datang dapat dijamin dan dapat dikembalikan. Dana penyehatan pun tengah dinantikan untuk pembaruan mesin-mesin yang ada.
Baca Juga: PT Primissima Akui Tak Bayar BPJS Ketenagakerjaan Sejak Februari 2020, Ditaksir Mencapai Rp6 Miliar
"Sebenarnya prosesnya itu Primissima sebagaimana rapat DPR kemarin adalah dalam proses untuk disehatkan. Proses penyehatan ini dikelola secara penuh oleh PT PPA Pengelola Aset yang sekarang membawahi kami," ujar Usmansyah, ditemui wartawan, Kamis (11/7/2024).
"Skema PPA juga tidak ujug-ujug karena dia juga badan usaha. Kalau dia memberikan pendanaan segera dan melanggar asas governance dan legal, direksinya juga bisa kena. Makanya dirancang dalam bentuk efisiensi semaksimal mungkin," imbuhnya.
Oleh sebab itu diperlukan restrukturisasi utang-utang yang dimiliki Primissima. Sebagai salah satu program PPA untuk restrukturisasi kewajiban.
"Sekarang sedang ada kerjasama antara PPA dengan Bank Mandiri bahwa nanti PPA akan memperoleh hak tanggungan. Jadi dari total aset kita yang sekitar Rp180 miliar itu, utang kita ke Bank Mandiri kan sekitar Rp55 miliar. PPA meminta jatah untuk menjadi dasar PPA memberikan dana talangan ke Primissima," ungkapnya.
Saat ini proses untuk kerja sama oleh PPA itu tengah berjalan. Usmansyah berharap ada kabar baik yang didapat sebelum tanggal 20 Juli 2023 mendatang.
Baca Juga: PT Primissima Luruskan Soal 15 Karyawan yang Kena PHK, Begini Faktanya
Sehingga perusahaan bisa mulai memanggil kembali para karyawan untuk bekerja. Setidaknya paling lambat hingga tanggal 1 Agustus 2024 nanti.
"Tapi kembali lagi kan ada program efisiensi, enggak bisa semua karyawan masuk karena penghasilannya tidak akan mengcover semua gaji karyawan. Memang nanti akan masih ada sebagian karyawan dirumahkan tapi dengan status dibayar gaji 25 persen," tuturnya.
Sembari pihaknya berharap dengan perputaran modal kerja yang diberikan oleh PPA serta kesepahaman dengan Bank Mandiri bisa dicapai. Kemudian dari sisi jumlahnya pun dapat cukup besar sehingga nanti perusahaan bisa menghidupkan mesin.
Pasalnya saat ini kapasitas mesin perusahaan yang hidup sekitar 40 persen saja. Namun jika kapasitas mesin bisa hidup hingga 90 persen, biaya pun diyakni sudah dapat terpenuhi.
"Nah untuk itu butuh modal kerja selain karena modal kerja yang nggak ada, mesin tua semua nih. Kita berharap rencana jangka pendeknya 1 Agustus karyawan masuk itu yang konservatif tapi kalau optimisnya kita berharap tanggal 20 Juli sudah ada perkembangan. Kalau dana PPA sudah turun kita berharap teman-teman sebagian sudah bisa masuk," ujar dia.
Berita Terkait
-
Ketahui Pentingnya Pencegahan DBD di Tempat Kerja untuk Menjaga Kesehatan Karyawan dan Keberlanjutan Perusahaan
-
Pinjol Ilegal Marak, Kemudahan Akses Kredit Perbankan Dinilai Bisa jadi Solusi
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Dana Lendernya Dibawa Kabur, Bagaimana Keamanan KoinWorks?
-
Investasi Tambang Berujung Sengketa: Ketika Perusahaan Multinasional Gugat Negara
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
Terkini
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur