SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melakukan evaluasi aksi serentak intervensi pencegahan stunting pada Rabu (17/7/2024) kemarin. Evaluasi ini dilakukan untuk menemukan formula terbaik untuk percepatan stunting di Bumi Sembada.
Evaluasi ini dihadiri oleh sebanyak 150 orang dari OPD dan lintas sektor. Serta Panewu dan Lurah yang ada di Kabupaten Sleman bertempat di Aula Pangripta Bappeda.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengatakan program intervensi penurunan stunting telah dilakukan sosialisasi di 17 Kapanewon. Fokusnya terkait dengan pendataan, penimbangan, pengukuran, edukasi, intervensi bagi seluruh ibu hamil, balita dan calon pengantin.
"Saya harap langkah yang sudah kita lakukan dapat konsisten dan menjadi perhatian serius pengampu OPD lintas sektoral," ujar Kustini dikutip, Kamis (18/7/2024).
Baca Juga: Pemilu 2024 Sleman Lancar, Bawaslu Pede Pilkada Lebih Kondusif, Tapi...
Sementara itu, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sleman, Danang Maharsa mengatakan evaluasi program akan terus dilakukan. Tujuannya untuk bisa merumuskan formula terbaik dalam melakukan percepatan penurunan stunting.
Dia menambahkan seluruh kapanewon dapat memberikan data stunting di wilayah masing-masing secara akurat dan riil. Data itu nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam membuat program kebijakan penurunan stunting kedepannya.
"Kami telah membentuk juknis bagi setiap OPD dan Kapanewon sebagai upaya kita menurunkan stunting. Saya harap OPD dan Kapanewon dapat bekerjasama memberikan data riil agar program kebijakan selanjutnya dapat tepat sasaran dan memiliki dampak signifikan," ujar Danang
Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga DP3AP2KB Sleman, Muhammad Daroji melaporkan hasil pengukuran serentak di Kabupaten Sleman menunjukkan 99,96 persen balita telah dilakukan antropometri atau sebanyak 51.570 balita telah diukur dari 51.593 sasaran balita di Sleman.
"Kegiatan pengukuran dan intervensi serentak ini tidak hanya berhenti pada pengukuran, namun masih ada proses verifikasi dan validasi data serta intervensi maupun rujukan kasus balita bermasalah gizi sesuai tatalaksana yang ditetapkan Kemenkes," kata Daroji.
Baca Juga: Stasiun, Kantor Disdukcapil hingga Bekas Pabrik Gula di Sleman Diusulkan jadi Cagar Budaya
Lebih lanjut, Daroji melaporkan dengan evaluasi ini bertujuan mengetahui hasil pelaksanaan intervensi stunting. Hal itu dilihat dari hasil pengukuran ibu hamil, balita dan calon pengantin serta tindak lanjut pelaksanaan selanjutnya.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Momen Pulang ke Rumah, PSS Sleman Malah Dihajar Dewa United
-
BRI Liga 1: Hadapi Dewa United FC, PSS Sleman Bawa Misi Selamatkan Diri
-
Kegagalan di BAC 2025, Taufik Hidayat: Fasilitas Ada, Apa Sih yang Kurang?
-
Hasil BRI Liga 1: Dipecundangi PSBS Biak, PSS Sleman Terbenam di Dasar Klasemen
-
Menyusun Kembali Peta Kehidup setelah Lebaran sebagai Refleksi Diri
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja