Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 19 Juli 2024 | 13:16 WIB
Antisipasi penurunan suhu lingkungan pada hewan ternak di Kabupaten Sleman. (Dokumentasi: DP3 Sleman).

SuaraJogja.id - Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman, DIY mengantisipasi penurunan suhu lingkungan yang tengah berlangsung dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini dilakukan mengingat kondisi itu dapat berpengaruh kepada hewan-hewan ternak.

Plt Kepala DP3 Kabupaten Sleman Suparmono menuturkan secara umum perubahan suhu menjadi lebih dingin dari kondisi normal akan memberikan dampak pada ternak. Meskipun setiap jenis ternak akan berbeda-beda dalam merespon perubahan suhu tersebut. 

"Dampak tersebut dapat berupa gejala klinis sederhana sampai kemungkinan masuknya beberapa penyakit serius apabila tidak diantisipasi dengan baik," kata Suparmono, Jumat (19/7/2024).

Dipaparkan Suparmono, dampak yang umum dan sering ditemukan yakni nafsu minum berkurang yang berarti asupan air sedikit. Sehingga untuk proses fisiologis ternak dimungkinkan mengalami perubahan.

Baca Juga: Koalisi Sleman Bersatu Paparkan Alasan Kompak Dukung Harda Kiswaya Maju Pilkada 2024

Selain minum, nafsu makan juga ada kemungkinan untuk berkurang. Selain itu membuat ternak terutama unggas akan lebih bergerombol untuk mencapai suhu yang sesuai.

"Dampaknya memungkinkan kondisi atau stamina ternak akan mengalami penurunan. Sehingga memungkinkan masuk atau aktifnya beberapa penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus. Misalnya Infectious Bronchitis pada unggas dan Bovine Ephemeral Fever (BEF) pada sapi," ujarnya.

"Dampak lainnya adalah penurunan produksi dan produktivitas terutama pada ternak unggas," imbuhnya.

Terhadap fenomena alam tersebut, DP3 Kabupaten Sleman melalui UPTD Balai Penyuluhan Pertanian, Pangan dan Perikanan serta Pusat Kesehatan Hewan yang ada melakukan berbagai upaya. Termasuk sosialisasi untuk mengantisipasi munculnya dampak penurunan suhu lingkungan saat ini. 

Selain itu ada upaya untuk memberikan vitamin dan elektrolit kepada hewan-hewan ternak. Lalu pemberian beberapa vitamin, terutama Vitamin C dan E yang akan membantu menekan efek heat stres maupun cold stres.

Baca Juga: Harda Kiswaya Diusung Koalisi Sleman Bersatu Maju Bakal Calon Bupati Sleman di Pilkada 2024

"Elektrolit akan menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh terutama pada unggas. Beberapa sediaan vitamin dapat menjadi solusi yang menyediakan keduanya," ucapnya.

Pada ternak besar seperti sapi, kerbau, kuda dan ternak kecil kambing, domba, dilakukan pemberian vitamin B Komplek dan beberapa suplemen lewat injeksi. Pemberian ini memungkinkan sebagai antisipasi terjadinya dampak penurunan suhu di kandang ternak.

Selain itu pihaknya mengimbau untuk pengukuran suhu ruangan dengan penyediaan termometer ruangan. Termometer ruangan sangan penting pada peternakan unggas untuk secara cepat mengetahui adanya penurunan suhu pada lingkungan kandang.

"Pemanas tambahan perlu disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya penurunan suhu terutama pada unggas. Lalu pemasangan tirai pada kandang terutama dapat mengurangi penurunan suhu yang ekstrim dan menghambat tiupan angin yang berdampak juga terhadap penurunan suhu lingkungan kandang," tandasnya.

Kemudian diperlukan pula perbaikan kualitas pakan ternak baik dari unggas, ternak besar, dan ternak kecil. Bila memungkinkan dilakukan untuk mendukung stamina ternak sehingga beberapa penyebab penyakit infeksius tidak mudah muncul.

Tak lupa kebersihan lingkungan kandang harus selalui dijaga. Adanya timbunan limbah atau kotoran ternak yang tidak diolah di lingkungan kandang sangat memungkinkan terjadinya infeksi sekunder sebagai dampak penurunan suhu lingkungan kandang.

"Pengamatan secara cermat pada ternak sangat berpengaruh untuk deteksi dini munculnya perubahan kondisi atu status kesehatan ternak. Koordinasi dan kerjasama dengan Pusat Kesehatan Hewan untuk tindakan preventif bila gejala awal penyakit atau kelainan pada ternak mulai muncul," pungkasnya.

Load More