SuaraJogja.id - Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Ganjar Pranowo menyoroti persoalan kesehatan mental di Indonesia. Dia menyebut saat ini Indonesia tengah dalam darurat kesehatan mental.
Hal itu disampaikan Ganjar saat memberikan sambutan acara wisuda Program Pascasarjana UGM di gedung Grha Saba UGM, Rabu (24/7/2024) lalu. Kondisi itu dilihat dari banyaknya kasus generasi muda yang nekat melakukan aksi bunuh diri akibat stress, tertekan hingga depresi.
"Fenomena bunuh diri di kalangan generasi muda kita akhir-akhir ini membuat kita semua miris. Penting rasanya kita merumuskan langkah strategis dan taktis, bergerak bersama untuk mengatasinya. Sebab, sesungguhnya saat ini kita sedang dalam kondisi darurat kesehatan mental," kata Ganjar.
Ganjar menilai saat ini literasi kesehatan mental oleh pemerintah masih kurang. Selain itu, fasilitas layanan kesehatan mental di Indonesia juga masih terbilang minim.
Pasalnya dari 10 ribu Puskesmas di Indonesia, hanya 6000 yang memiliki layanan kesehatan jiwa. Dia meminta pemerintah untuk hadir untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Maka negara harus hadir dengan membangun lebih banyak fasilitas layanan kesehatan jiwa di Indonesia. Jumlah psikiater juga harus ditambah dan terus mengkampanyekan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental," tegasnya.
Merujuk data WHO tahun 2019, bunuh diri merupakan penyebab kematian ketiga tertinggi remaja berusia 10-19 tahun. Ganjar menyebut semua pihak tidak boleh tinggal diam atas fenomena ini.
"Penelitian BRIN tahun 2023 menunjukkan, dalam kurun waktu 11 tahun terakhir tercatat ada 2.112 kasus bunuh diri di Indonesia. Sebanyak 985 kasus atau 46,63% diantaranya dilakukan oleh remaja," terangnya.
Sebagai Ketua Umum Kagama, Ganjar meminta khususnya para alumni UGM peduli pada persoalan ini. Di manapun mereka berada, persoalan kesehatan mental khususnya di kalangan remaja menjadi PR yang mesti ditangani bersama.
Baca Juga: Hamzah Haz Tutup Usia, Ganjar Pranowo Sampaikan Duka Mendalam
"Saya titipkan karena ini wisudnya pasca banyak yang sudah bekerja, ilmu pengetahuannya ada, banyak di antara mereka dalam posisi yang bagus dalam pemerintahan, gunakan otoritas untuk membantu sehingga perlengkapan itu ada," tegasnya.
"Maka kita dorong yuk mulai dari keluarga, dunia pendidikan, fasilitas konseling agar kemudian mereka bisa terbuka dan sehat itu ya raganya ya jiwanya, jiwa nomor satu, jiwa raga," tandasnya.
Berita Terkait
-
Andika Perkasa Ditempatkan Dimana Pada Pilkada 2024 Nanti? Ganjar Bilang Begini
-
Smartfren Raih Nusantara CSR Awards 2024 Berkat Konsistensi Tingkatkan Literasi Digital UMKM
-
Ganjar Pranowo Beberkan Waktu Pengumuman Para Calon Kepala Daerah dari PDIP untuk Pilkada 2024
-
Darurat Sampah Meluas, Sri Sultan HB X Panggil Bupati dan Walikota
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
Hari Kontrasepsi Sedunia, Sleman Beri Kejutan! Bukan Sekadar Seremonial, Tapi Bukti Nyata
-
Tarif Murah Gak Cukup! Ini 4 Jurus Ampuh Bikin Transportasi Publik Lebih Terjangkau
-
Geger! CCTV Pemda DIY Tampilkan Tulisan Provokatif: Siapa Dalang di Baliknya?
-
Drama Penangkapan Pelempar Molotov: Dari CCTV, Densus 88, Hingga Rayuan Pacar
-
Ada Pemberkasan PPPK, Antrean Pemohon SKCK di Polresta Yogyakarta Membludak