SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Dialog Tokoh Agama dan Masyarakat sebagai upaya meningkatkan kerukunan masyarakat di wilayah itu, Sabtu.
Dialog yang dilangsungkan di Pendopo Parasamya Setda Sleman tersebut dihadiri Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo serta 415 tokoh agama Islam, Kristen, Katolik, Budha dan Hindu.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kabupaten Sleman Sigit Herutomo mengatakan kegiatan Dialog Tokoh Agama dan Masyarakat ini dilakukan untuk menjalin komunikasi antartokoh agama dan masyarakat, juga sebagai media perkenalan antarpemuka agama.
Selain dialog, juga ada penampilan kesenian dari masing-masing perwakilan agama.
Baca Juga: Pelaku Pembunuhan Ayah Kandung di Sleman Dikenal Pendiam oleh Warga
"Harapannya, dialog dan penampilan dari masing-masing agama nantinya akan membangun komunikasi antarpemuka agama menjadi semakin harmonis dan juga terjalin semakin baik," katanya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mendukung pelaksanaan Dialog Tokoh Agama dan Masyarakat sebagai upaya merawat kerukunan antarumat beragama di Kabupaten Sleman.
Menurut dia, untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan komunikasi dan silaturahim untuk menyatukan pandangan yang berbeda menjadi satu.
"Kami berharap para tokoh dan pemuka agama dapat menyampaikan pentingnya toleransi, perdamaian dan antiradikalisme kepada kalangan masyarakat. Karena saat ini masih banyak berita yang mengandung radikalisme, hoaks, ujaran kebencian maupun ajaran antitoleransi di berbagai media sosial," katanya.
Bupati Sleman juga mengajak pemuka agama untuk memanfaatkan media sosial untuk membagikan konten positif yang dapat meningkatkan toleransi antarumat beragama.
Baca Juga: Polisi Ungkap Peran Tersangka Kasus Dugaan Pungli Lapas Cebongan, Ternyata Punya Jabatan Penting
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sleman sebagai rumah bersama juga mendukung terciptanya situasi yang kondusif di masyarakat.
"Sangat diharapkan agar pemuka agama dapat saling berkoordinasi dan mengupayakan langkah-langkah konkrit agar kerukunan dan toleransi di Kabupaten Sleman tetap terjaga dengan baik," katanya.
Berita Terkait
-
Kecelakaan Maut di Malaysia, 7 WNI Asal Lombok Tewas
-
Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Menag Nasaruddin Umar Bertolak ke Arab Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
-
Gelar Demo di Depan DPD PKS, Ikatan Santri Jakarta Minta Suswono Ditangkap Buntut Dugaan Penistaan Agama
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi