SuaraJogja.id - Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan (DP3) Kabupaten Sleman mengimbau perubahan suhu udara yang cukup drastis menjadi lebih dingin kepada pembudidaya ikan. Jika tidak diwaspadai kondisi bediding sekarang dapat berpengaruh pada kesehatan ikan.
"Dampak musim bediding di awal dalam budidaya ikan adalah munculnya serangan penyakit ikan yang cukup signifikan," kata Plt Kepala DP3 Kabupaten Sleman, Suparmono, dalam keterangannya, Selasa (30/7/2024).
Disampaikan Suparmono, hal tersebut dapat terjadi akibat perubahan suhu yang cukup drastis pada siang dan malam hari. Penurunan suhu menyebabkan parasit dan bakteri pathogen berkembang lebih cepat dan akan menyerang ikan.
Tidak hanya itu, fluktuasi suhu lingkungan tersebut juga menyebabkan nafsu makan ikan berkurang. Kondisi itu membuat antibodi ikan mengalami penurunan.
Baca Juga: Cuaca Dingin, Ratusan Ikan Bawal 4 Kg Mati Mendadak di Gunungkidul
"Antibodi yang menurun berdampak pada mudahnya ikan terkena serangan penyakit," imbuhnya.
Berdasarkan informasi dari Pengendali Lingkungan dan Kesehatan Ikan ada beberapa jenis bakteri yang berkembang serta berpotensi menyerang ikan. Mulai dari micobakterium, aeromonas, dan Streptococcus dan jenis virus yang berkembang antara lain TiLV dan Megoliticyvirus.
Bakteri Micobakterium dan Aeromas, serta virus TiLV dan Megaliticyvirus seringkali menyerang Ikan gurame berujung pada kematian ikan dari ukuran kecil hingga besar. Sedangkan bakteri Sterptococcus dan Aeromonas, serta virus TiLV kerap kali menyerang ikan nila.
Suparmono bahkan sudah mendapat laporan dari salah satu pembudidaya ikan gurame di Kapanewon Mlati. Kematian ikan yang terjadi sejak awal bulan Juli 2024 ini cukup menurunkan omzet hingga 30 persen.
Pembudidaya ikan pun memutar otak untuk mengurangi biaya produksi. Tidak sedikit yang kemudian memilih menggunakan hijauan sebagai pakan ikan seperti daun pepaya, azola dan daun talas.
Suparmono bilang ada beberapa hal yang bisa dilalukan guna mengurangi dampak bediding bagi kesehatan ikan terutama untuk gurame. Dimulai dengan tidak mencampur antara ikan gurame dengan nila dalam satu kolam.
"Pengurangan padat tebar ikan yang dibudidayakan. Pengurangan padat tebar ikan yang dibudidayakan bisa menghindari stress dan menjaga kualitas air," ujarnya.
Kemudian tidak melakukan pemindahan ikan untuk sementara waktu. Lalu bisa sedikit mengurangi pakan yang diberikan ke ikan.
"Sisa pakan yang tidak dicerna serta pakan yang ada di perut ikan yang terlalu banyak dimanfaatkan oleh bakteri untuk tumbuh lebih cepat," tuturnya.
Pembudidaya bisa juga menambahkan garam grosok 0,5 ons per meter kubik satu minggu sekali. Tujuannya sebagai buffer kualitas air dan menjaga suhu agar stabil.
"Penggunaan multivitamin dan probiotik pada sistem budidaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap potensi serangan penyakit ikan. Serta mengobati ikan dengan obat herbal dan obat ikan yang telah direkomendasikan," ungkapnya
Berita Terkait
-
Cara Hitung Hari Baik untuk Memulai Usaha Versi Primbon Jawa
-
Klaim Saldo DANA Gratis Terbaru dari Link Dana Kaget Hari Ini, Cek dan Dapatkan Sekarang!
-
Hari Pertama Kerja, Mau Dapat Saldo DANA Kaget? Coba Klik Link Ini
-
Rahasia Kulit Glowing dan Sehat, Intip 5 Step Skincare Pagi dan Malam Ini
-
Kode Redeem FF Aktif 8 April 2025, Kesempatan Dapatkan SG2 Gurun Pasir Masih Ada
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini