SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman terus berupaya untuk menekan angka kemiskinan di wilayahnya. Salah satu yang dilakukan adalah dengan program padat karya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Sleman, Sutiasih menerangkan pelaksanaan Padat Karya diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Terutama bagi warga penganggur dan setengah penganggur.
Pada tahun ini saja, Sutiasih bilang kegiatan Padat Karya dilakukan secara tersebar pada 17 lokasi. Program ini memiliki waktu pengerjaan selama 20 hari dengan melibatkan total 714 orang.
"Kegiatan ini memiliki tujuan untuk membuka lapangan kerja sementara, selama 20 hari, untuk bisa menyerap tenaga kerja di sekitar lokasi pelaksanaan Padat Karya," kata Sutiasih, Senin (5/8/2024).
Baca Juga: PDI Perjuangan Tidak Usung Kustini, Bupati Sleman Petahana Siapkan Dukungan Koalisi Baru
"Ini tidak hanya bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan pekerja, tetapi juga manfaat kesejahteraan bagi warga karena ada peningkatan prasarana," imbuhnya.
Pada hari ini Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo pun telah meresmikan sejumlah hasil Kegiatan Padat karya Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Moyudan. Beberapa hasil pembangunan itu berupa corblok jalan hingga talud jalan.
Peresmian itu dimulai dari Padukuhan Kaliduren 1, Padukuhan Bulak Ploso, Jaten, Grajegan, Klangkapan II, Sangurejo, Kendal, Tepan, Karangbajang, dan Lodoyong.
Bupati Kustini menyampaikan Kegiatan Padat Karya merupakan bagian dari upaya Pemerintah Daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Khususnya melalui penciptaan lapangan kerja dan pembangunan infrastruktur desa.
"Dengan memaksimalkan kemampuan warga, nanti hasil pengerjaannya akan lebih baik. Karena mereka akan memiliki rasa handarbeni atau rasa memiliki. Fasilitas ini akan digunakan oleh warga, sehingga mereka pasti akan mengerjakan dengan sungguh-sungguh juga," kata Kustini.
Baca Juga: Tidak Ada Tanggapan Pembukaan Diskotik, Warga Karangmloko Somasi Tempat Hiburan AW
Kustini berharap warga dapat memiliki jalan keluar dari permasalahan infrastruktur, ketersediaan air bersih, sarana irigasi, dan lain sebagainya. Tak lupa dia mengimbau warga untuk merawat hasil kegiatan Padat Karya.
"Semoga hasil kegiatan ini dapat mengurangi angka kemiskinan, sekaligus membantu memenuhi kebutuhan warga," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- Dear Erick Thohir! Striker Pencetak 29 Gol Keturunan Kota Petir Ini Layak Dinaturalisasi
- 7 HP Murah dengan Kamera Jernih: Senjata Andalan Para Content Creator
Pilihan
-
10 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Bagasi Super Besar, Hemat di Kantong dan Cocok Buat Pulang Kampung!
-
Rekomendasi 5 Mobil Bekas MPV Murah Juni 2025, Kabin Luas dan Harga di Bawah Rp 100 Juta!
-
4 Rekomendasi Mobil Bekas Keren untuk Emak-Emak, BBM Irit dan Harga di Bawah Rp 100 Juta!
-
12 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Multitasking Lancar
-
Rekomendasi 7 Skincare Alami Terbaik Bikin Kulit Glowing, Dijamin Aman dan Ramah di Kantong!
Terkini
-
Titik-Titik Sampah Ilegal di Ring Road Yogyakarta Terungkap Ini Daftar Lokasinya dan Upaya Penanganannya
-
100 Persen Rampung, Tol Klaten-Prambanan Tinggal Tunggu SK Menteri untuk Dioperasikan
-
Dokter Spesialis Lebih Menggiurkan? Puskesmas di Sleman Kekurangan Tenaga Medis
-
Istana Sebut Gosip, Pengamat Bilang Luka Politik: Drama Megawati-Gibran di Hari Lahir Pancasila
-
Konflik Memanas: PT KAI Beri SP2, Warga Lempuyangan Terancam Digusur