SuaraJogja.id - Sebanyak 44 anggota DPRD Gunungkidul periode 2024-2029 baru saja dilantik, hari Senin (12/8/2024) pagi. Dari puluhan anggota dewan tersebut, ada 4 orang yang masih punya hubungan keluarga yang sama. Dan mereka merayakan pelantikan dengan sesuatu yang berkesan.
Yang pertama adalah dari keluarga Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem DIY, Suharno. Dua anaknya masing-masing Rian Eko Wibowo dan Silvia Mega Harminanda Putri terpilih menjadi anggota DPRD Gunungkidul periode ini.
Suharno sendiri berhasil duduk di DPRD Provinsi setelah 3 kali di DPRD Gunungkidul. Keluarga ini berangkat dari partai yang sama yaitu Partai NasDem. Rian sudah 2 periode ini namun Mega Silvia baru pertama kali bahkan menjadi anggota DPRD Gunungkidul termuda.
Sementara yang lain adalah keluarga mantan Kepala Kantor Kemenag Gunungkidul, Arif Gunadi. Bersama istrinya Wiwik Widiastuti juga berhasil duduk di kursi DPRD dan berangkat dari partai berbeda. Arif Gunadi berangkat dari PKB dan Wiwik Widiastuti dari PAN.
Baca Juga: Kekeringan di Gunungkidul Meluas, Anggaran Dropping Air di Kecamatan Mulai Habis
Usai pelantikan, Suharno dan anak lelakinya Rian Eko Wibowo pulang dengan berjalan kaki dari Gedung DPRD Gunungkidul ke kediaman mereka di Gunung Kanun di Dusun Gelung Kelurahan Gari Kapanewon Wonosari yang berjarak 5 kilometer (km). Mega Silvi tak ikut berjalan karena memiliki kendala di kesehatannya.
Suharno mengatakan sangat bersyukur dua anaknya bisa menemaninya membangun Gunungkidul lebih maju dan diharapkan lebih sejahtera. Selama 15 tahun sebelumnya dia hanya berjuang sendirian dengan dua partai yang berbeda yaitu dua kali di PDI Perjuangan dan periode terakhir Partai Nasdem.
"5 tahun ke depan akan ditemani dua anak saya. Tentu besar harapan kami untuk kedua anak saya itu," kata dia.
Dia berpesan kepada kedua anaknya untuk tetap berjuang untuk Gunungkidul yang lebih baik. Dia ingin anaknya melebihi dirinya setidaknya berbuat untuk kepentingan masyarakat, tidak aneh-aneh dan konsentrasinya Mbangun Deso Nganti Wangun.
Melalui daerah pemilihan apalagi yang memilihnya maka daerahnya harus dibangun. Baik dari anggaran pemerintah secara keuangan secara pribadi itu harus berpartisipasi karena urusan politik adalah urusan kekeluargaan yaitu menjaga urusan kekeluargaan di mana masyarakat harus dilayani secara maksimal.
"Dan keluarga kita itu besar sekali. Tadi masyarakat yang menyambut saya di rumah ini sangat banyak. mereka tidak mengharapkan apa-apa hanya mengucapkan selamat saja itu bagian dari keluarga kami," tambahnya.
Terpisah Arif Gunadi mengatakan dia bersama istrinya berangkat dari rumah dan ketemu kantor DPRD adalah suatu kebanggaan, walaupun beda partai. Jadi koalisi itu mereka bangun dimulai dari rumah.
"Kita berjuang bersama-sama sampai kita berhasil di DPR. Kami sudah melalui tahapan mulai dari konsultasi ke DPP masing-masing, kampanye sendiri-sendiri karena beda Dapil dan beda partai," tambahnya.
Arif pun meminta maaf kepada masyarakat yang menganggap jika keduanya adalah sesuatu yang tidak lazim namun hal tersebut harus mereka lalui. Apalagi secara Fundamental dalam AD/ART di PKB dan PAN tidak ada yang menghalangi.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
Demo Zero ODOL, Menko Airlangga: Semua Aspirasi Kita Tampung!
-
Gara-gara Keributan Antar Kampung, Sekolah di Mataram Ini Hanya Dapat 2 Siswa
-
PMI Manufaktur RI Anjlok, Menko Airlangga: Industriawan Lagi Pesimistis!
-
Rekomendasi 5 Tisu Pembersih Makeup Terbaik, Lembut dan Maksimal Angkat Kotoran
-
Prabowo Bakal Luncurkan Lembaga Baru Demi Genjot Produktivitas Warga RI, Bawa-bawa Ormas
Terkini
-
KKN UGM Dievaluasi Total Pasca Insiden Maut di Maluku: Masih Relevan atau Harus Dihapus?
-
Pemisahan Pemilu Nasional & Lokal: Strategi Jitu Berantas Politik Uang atau Sekadar Tambal Sulam?
-
Kasus BMW Maut di Jalan Palagan Berlanjut, Polisi Tetapkan 3 Tersangka Pengganti Plat Nomor
-
Trauma Perahu Terbalik di Maluku: UGM Prioritaskan Kenyamanan Mahasiswa KKN, Ditarik Atau Lanjut?
-
UGM Luruskan Kabar Mahasiswa Kritis Usai Insiden Perahu Terbalik di Maluku Tenggara