SuaraJogja.id - Peretasan terhadap Google bisnis tidak hanya dirasakan oleh perhimpunan hotel saja. Komunitas Rental Motor Indonesia (RMI) pun mengalami kejadian serupa.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum Rental Motor Indonesia (RMI) Yanuar Gajaksahda. Keluhan ini sudah dirasakan sejak hari Minggu kemarin.
"Mulai awal hari Minggu pagi itu udah banyak laporan-laporan yang ke kami dari pengurus yang masuk dari daerah-daerah itu mulai dari Bandung, Jakarta, Semarang, Bali, Jogja sampai yang luar Jawa juga di Manado, Kalimantan, Sumatera," kata Yanuar ditemui di Mapolda DIY, Selasa (13/8/2024).
Kejadian itu diketahui setelah berbagai keluhan dari konsumen yang masuk ke rental. Kemudian setelah dicek ternyata hampir semua memang mengalami kejadian serupa.
Baca Juga: Gendam Berkedok Bederma: 2 Pelaku Dibekuk Polresta Yogyakarta, Korban Rugi Setengah Miliar
Yanuar mengatakan modus penipuan itu sama seperti yang dialami sejumlah hotel. Dalam hal ini mengubah nomor, nama hingga bahkan titik maps rental motor itu.
"Iya (nomor) diubah, dalam arti ini baik nama rentalnya sama nomor teleponnya kadang-kadang bahkan ada yang titik mapsnya. Jadi hampir semua atau bahkan di seluruh Indonesia 80 persen lah itu diubah," ungkapnya.
Sebenarnya, Yanuar bilang kejadian ini bukan pertama kali dialami oleh para rental motor. Namun kejadian kali ini berlangsung lebih masif.
"Dulu hanya beberapa rental saja yang diganti artinya yang bisa diganti dengan nomor telepon penipu tersebut. Kalau sekarang semuanya hampir semuanya diganti," terangnya.
"Namanya juga. Jadi namanya di depan kasih nomor teleponnya beliau penipunya itu. Selain itu juga nomor teleponnya juga ada yang diganti, terus kemudian juga yang di kolom komentar juga diganti," imbuhnya.
Baca Juga: Dua Hari Diretas, Kejati DIY Pusing Pulihkan Akun Instagram
Hingga pagi tadi, kata Yanuar, data-data rental motor itu sudah mulai diperbaiki. Hanya tinggal beberapa saja yang masih belum dibenarkan.
Kendati demikian pihaknya masih tetap memantau terus data yang ada di google tersebut. Pasalnya beberapa kali data itu sempat berganti lagi setelah diperbaiki.
"Iya ada (masih yang berubah lagi). Makanya masih selalu waspada ketika ada notifikasi perubahan itu, selalu kita revisi lagi, seperti itu terus karena itu tadi," ucapnya.
"Kita sudah melakukan komplain ke Google sudah, ya karena memang pihak Googlenya menyediakan fasilitas yang bisa diedit di Google Maps-nya itu ya mau gimana lagi gitu, akhirnya penipuan ini bisa masuk melalui seperti itu," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
Pilihan
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
-
Tewas di Usia Muda, Diogo Jota Baru Menikah 2 Minggu Lalu, Tinggalkan 3 Anak
-
Detik-detik Diogo Jota Tewas, Mobil Hilang Kendali Lalu Terbakar Hebat di Jalan
-
Siapa Diogo Jota? Penyerang Liverpool Baru Meninggal Dunia Sore Ini karena Kecelakaan Maut
-
Indonesia Borong Energi AS Senilai Rp251 Triliun Demi Hindari Tarif Tinggi
Terkini
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan
-
Susi Air Buka Rute Baru: Yogyakarta-Karimunjawa, Liburan Jadi Lebih Sat Set!
-
Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Resmi Beroperasi Penuh, Sementara Masih Tanpa Tarif