SuaraJogja.id - Warga Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Sleman mempunyai tradisi unik dalam menyongsong Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia. Setiap tahun, tepatnya tanggal 16 Agustus, mereka selalu menggelar upacara pengibaran bendera terlebih dulu di Bukit Klangon.
Lantas apa sebenarnya makna di balik itu? Apakah ada sejarahnya?.
Danramil Cangkringan, Kapten CKE Suparno selaku inspektur upacara dalam amanatnya menerangkan dulunya kawasan Cangkringan merupakan tempat pertempuran melawan penjajah Belanda. Tak jauh di bawah lokasi upacara masih ada pula bukti sejarah berupa gua untuk persembunyian penjajah di Cangkringan.
"Pada masa perjuangan terdahulu, lokasi ini pernah menjadi pos perjuangan warga dan tentara," kata Suparno, Jumat (16/8/2024).
Baca Juga: Kibarkan Semangat Kemerdekaan, Bendera 9x6 Meter Membentang di Bukit Klangon
Dahulu kala diceritakan, bahwa Belanda pernah menyerbu dan membumi hanguskan rumah-rumah penduduk di kawasan tersebut. Sejumlah warga hingga pemimpin desa pun ditangkap hingga dieksekusi mati.
Sejarah penyerbuan di kawasan Argomulyo, Cangkringan itu tercatat pada Maret 1949 lalu. Tak hanya itu, pasukan Belanda juga menculik sejumlah orang di desa tersebut. Di antaranya ada Kades Argomulyo, Suharjo, dan carik desa, Sukarman.
Usai pertempuran itu kemudian muncul Laskar Rakyat. Bersama dengan para penduduk desa mereka berjuang melawan para penjajah hingga akhirnya mundur hingga ke wilayah Kaliurang.
Tak hanya khusus di Cangkirngan, pertempuran melawan Belanda juga berlangsung di wilayah Sleman lainnya kala itu. Di antaranya ada di Sambilegi Maguwoharjo, Prambanan, Ngaglik, Tempel, Minggir, Mlati, Turi, Seyegan, Berbah, Pakem, dan Gamping.
Tradisi pengibaran bendera sehari sebelum peringatan Hari Kemerdekaan itu dilakukan di kawasan wisata lereng Merapi Bukit Klangon, Padukuhan Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan. Bendera merah putih berukuran raksasa 9x6 meter pun selalu digunakan dalam upacara ini dengan tiang setinggi 17 meter.
Baca Juga: Tak Ingin Kecolongan Lagi soal Kasus Pil Sapi, Seluruh Sopir Jip Wisata Sleman Wajib Tes Kesehatan
Latar belakang pengibaran bendera pun tak kalah megah dengan Gunung Merapi. Apalagi ketika pagi puncak gunung berapi yang masih aktif itu terlihat jelas.
Berita Terkait
-
Kenapa Paskah Identik dengan Telur? Ini Sejarah dan Maknanya
-
Sejarah Banten, Arti Hingga Asal Usul di Baliknya, Cek Selengkapnya di Sini
-
Apakah Jumat Agung Libur Nasional? Cek Daftar Tanggal Merah April 2025
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Benarkah Muhammadiyah Pelopor Modernisasi Halal Bihalal di Indonesia? Ini Faktanya
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Gunungkidul Sepi Mudik? Penurunan sampai 20 Persen, Ini Penyebabnya
-
Kecelakaan KA Bathara Kresna Picu Tindakan Tegas, 7 Perlintasan Liar di Daop 6 Ditutup
-
Arus Balik Pintu Masuk Tol Jogja-Solo Fungsional di Tamanmartani Landai, Penutupan Tunggu Waktu
-
AS Naikan Tarif Impor, Kadin DIY: Lobi Trump Sekarang atau Industri Indonesia Hancur
-
Petani Jogja Dijamin Untung, Bulog Siap Serap Semua Gabah, Bahkan Setelah Target Tercapai