SuaraJogja.id - Tradisi Saparan Ki Ageng Wonolelo di Dusun Pondok Wonolelo, Widodomartani, Ngemplak, Sleman masih terus dipertahankan hingga sekarang. Tak lekang oleh zaman, ribuan masyarakat masih turut melestarikan tradisi religi tersebut.
Hal itu terbukti dari pelaksanaan tradisi tersebut yang sudah berlangsung memasuki tahun ke 57 pada 2024. Tidak hanya untuk mengenang perjuangan, tradisi ini sekaligus untuk mendoakan mendiang sosok Ki Ageng Wonolelo.
"Saparan Wonolelo ini sudah berlangsung ke-57, tujuan kita adalah mengenang perjuangan Ki Ageng Wonolelo sekaligus mendoakan," kata Ketua Trah Ki Ageng Wonolelo, Kawit Sudiyono, ditemui di lokasi, Jumat (16/8/2024).
Lebih dari sekadar tradisi, Kawit bilang sekarang Saparan Ki Ageng Wonolelo ini turut berpengaruh dalam meningkatkan perekonomian warga. Apalagi acara puncak itu dibuat meriah dengan diikuti oleh ribuan warga.
Baca Juga: Seru! Ribuan Warga Berebut 2 Ton Apem di Acara Puncak Saparan Ki Ageng Wonolelo
Saat SuaraJogja.id berkunjung ke Dusun Pondok Wonolelo, terlihat gang-gang sempit kampung itu diubah menjadi lorong yang penuh dengan lapak. Tidak hanya makanan dan minuman, ada pula pernak-pernik lainnya.
Para pedagang yang kebanyakan merupakan warga sekitar itu ramai menjajakan dagangannya. Termasuk menawarkan apem yang lekat dengan tradisi Saparan Ki Ageng Wonolelo ini.
"Di samping kita melestarikan religi, sekarang yang berkembang itu dari nilai ekonomi, kita bersyukur bahwa saudara-saudara yang di sekitar kita pada mau berjualan," ujarnya.
"Sehingga tidak hanya yang berjauhan, terutama jualan apem. Jadi nilai ekonomi semakin tambah," imbuhnya.
Setidaknya ada dua gunungan apem yang diperebutkan oleh warga setelah dibawa kirab bersama peninggalan lain Ki Ageng Wonolelo. Kue apem memiliki makna dan nilai filosofis tersendiri dalam acara itu.
Baca Juga: Upacara Bendera Sakral di Bukit Klangon, Mengenang Sejarah Pertempuran di Lereng Merapi
"Kenapa apem? Apem sendiri berasal dari bahasa Arab yang berlafal Affum yang memiliki arti permintaan maaf. Maknanya kita harus bisa memaafkan kesalahan orang lain, meskipun orang tersebut tidak minta maaf," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY