SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat luncuran awan panas dan ratusan guguran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 9-15 Agustus 2024.
"Pada minggu ini terjadi 1 kali awan panas guguran ke arah barat daya [hulu Kali Bebeng] dengan jarak luncur 1.000 meter," kata Agus, dalam keterangannya, Sabtu (17/8/2024).
Sementara itu guguran lava teramati sebanyak 289 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.900 meter. Kemudian ada 1 kali ke arah selatan tepatnya hulu Kali Boyong) sejauh 1.000 meter.
Serta ada pula 1 kali ke arah barat atau hulu Kali Batang sejauh 1.500 meter. Suara guguran terdengar 14 kali dari Pos Kaliurang dan Pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang.
BPPTKG turut melakukan analisis morfologi dan thermal kubah lava dari foto udara pada tanggal 14 Agustus 2024. Termasuk analisis dari stasiun kamera Deles5, Tunggularum, Ngepos dan Babadan2.
"Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan kubah, guguran lava dan awan panas guguran," tuturnya.
Titik panas tertinggi teramati sebesar 243 derajat celsius, lebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya. Untuk morfologi kubah tengah relatif sama.
Titik panas tertinggi teramati sebesar 218,6 derajat celsius. Angka tersebut ebih rendah dari suhu pengukuran sebelumnya.
Baca Juga: Gunung Merapi Dalam Sepekan, Luncurkan 148 Kali Lava Jarak Maksimal Capai 1,8 Kilometer
"Berdasarkan analisis foto udara, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.671.500 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.366.900 meter kubik," ucapnya.
BPPTKG juga masih mencatat sejumlah kegempaan didominasi gempa guguran yang mencapai 936 kali. Disusul gempa fase banyak 40 kali, 11 kali gempa vulkanik dangkal, 6 kali gempa frekuensi rendah, dan 13 kali gempa tektonik serta 1 kali gempa awan panas guguran.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini relatif sama dibandingkan minggu lalu," tuturnya.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam sebesar 0,2 cm per hari atau lebih tinggi dari minggu lalu.
Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu.
Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Pakar Soroti Peluang Kerja Luar Negeri, Kabar Gembira atau Cermin Gagalnya Ciptakan Loker?
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim