SuaraJogja.id - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta para distributor tidak terburu-buru menaikkan harga minyak goreng merek Minyakita, menyusul penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) terbaru oleh pemerintah.
Kepala Disperindag DIY Syam Arjayanti saat dihubungi di Yogyakarta, Senin, berharap para distributor di provinsi ini dapat menghabiskan stok Minyakita yang harganya masih dibanderol menggunakan HET lama.
"Diharapkan dia menghabiskan stok lama, sehingga itu jangan dinaikkan harganya dulu," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) resmi menetapkan HET minyak goreng rakyat atau yang dikenal dengan Minyakita sebesar Rp15.700 per liter dari sebelumnya Rp14.000 per liter.
Menurut Syam, pelaku usaha diberikan kesempatan menghabiskan stok Minyakita dengan kemasan yang mencantumkan HET lama paling lambat hingga 90 hari atau sekitar tiga bulan ke depan.
"Karena kan banyak juga yang kemasannya masih Rp14.000 per liter, untuk kemasan yang lama," ujar dia.
Supaya harga jual di tingkat pedagang tidak melambung tinggi pascapemberlakuan HET baru, menurut Syam, pihaknya telah berkoordinasi dengan Perum Bulog DIY untuk memperpendek rantai pasok dari produsen MinyaKita ke provinsi ini.
"Supaya bisa langsung ke D1 (distributor pertama), sehingga bisa menekan harganya. Ini baru terus kami komunikasikan," kata Syam.
Berdasarkan pantauan Disperindag DIY, Syam memastikan harga jual minyak goreng di sejumlah pasar tradisional di provinsi ini masih stabil atau belum terpengaruh kenaikan HET Minyakita.
Baca Juga: Ricuh! Tolak Relokasi, Pedagang Teras Malioboro 2 Bentrok, Ini Kata Sultan
"Sampai sekarang masih stabil. Kalau Minyakita naik biasanya minyak goreng premium mesti akan mengikuti," kata dia.
Keputusan pemerintah menaikkan HET Minyakita dari 14.000 per liter menjadi Rp15.700 per liter tercantum dalam Peraturan Menteri Peragangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat.
Permendag tersebut juga mengatur tentang skema domestic market obligation (DMO) Minyak Goreng Rakyat (MGR) yang dulu berbentuk curah atau kemasan kini diubah menjadi hanya dalam bentuk Minyakita.
Berita Terkait
Terpopuler
- RESMI! PSSI Tolak Pemain Keturunan ini Bela Timnas Indonesia di Ronde 4
- Jangan Lewatkan Keseruan JCO Run 2025, Lari Sehat sambil Dapat Promo Spesial BRI
- 5 Mobil Bekas 60 Jutaan Muat Banyak Keluarga, Bandel dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 21 Kode Redeem FF Hari Ini 23 Juli 2025, Kesempatan Klaim Bundle Player Squid Game
- Akhirnya Jokowi Mau Tunjukkan Ijazah Asli, Tapi Kenapa Diperiksa di Solo, Bukan Jakarta?
Pilihan
-
Berubah Lagi! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Thailand
-
Menko Airlangga: Perang Thailand-Kamboja Belum Jadi Ancaman Ekonomi RI, Tapi Tetap Waspada!
-
Fenomena 'Rojali' Hantui Mal: BPS Ungkap Kelas Rentan Tercekik, Orang Kaya Ikut 'Ngerem' Belanja!
-
Termasuk Abraham Samad, Jokowi Ungkap Alasan 12 Orang Dilaporkan ke Polisi
-
Jumlah Orang Miskin RI Tembus 23,85 Juta Jiwa
Terkini
-
'Disentil' Sri Sultan, Bupati Sleman Tagih Bukti Tertulis PSIM: Jangan Cuma Omongan!
-
Kartu Kredit BRI Easy Card: Cicilan 0% dan Promo Menarik, Kini Bisa Diajukan Secara Online
-
IHR-Indonesia Derby 2025: Saatnya Indonesia Ukir Rekor Triple Crown Baru
-
DIY Geram, Bansos Dipakai Judi Online, Penerima Siap-Siap Dicoret
-
Rp30 Miliar Cair, Warga Sleman Terima Ganti Rugi Tol Jogja-YIA, Awas Jangan Buat Judol