SuaraJogja.id - Umat Hindu di Gunungkidul kembali menggelar Upacara Pujawali ke-5 Sasih Karo Pura Segara Ukir Pantai Ngrenehan, Senin (19/8/2024). Pujawali adalah upacara hari kelahiran atau dalam hal ini memperingati berdirinya Pura Segara Ukir yang kelima usai dipugar.
Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Gunungkidul, Purwanto, menyampaikan bahwa PHDI Kabupaten Gunungkidul beserta seluruh jajaran melakukan pemugaran total terhadap Pura Segara Wukir yang telah berdiri sejak tahun 2004. Di mana tahun 2019, dilaksanakan upacara Ngenteg Linggih, sebuah upacara besar untuk menstanakan para dewa dan leluhur.
"Ini menandakan bahwa umat Hindu di Kabupaten Gunungkidul dan seluruh wilayah Nusantara bersama-sama telah melinggihkan beliau, para dewa dan leluhur, untuk mengayomi Nusantara," ujarnya, Senin.
Selain pelinggih Sang Hyang Widhi sebagai manifestasi Tuhan yang Maha Esa dan Dewa Baruna yang menguasai samudra, di Pura Segara Ukir ini juga ada pelinggih Kanjeng Ratu Kidul. Kanjeng Ratu Kidul dipercaya menguasai Pantai Selatan.
Pura Segara Ukir ini juga menjadi satu-satunya pura yang ada di pantai di DIY. Karena satu-satunya dari 16 Pura di Gunungkidul yang berada di Pantai maka pentingnya Umat Hindu untuk menjaga keberadaan pura dan menjadikannya sumber kemakmuran bagi masyarakat sekitar.
"Kita wajib menjaga kelestarian Pura ini. Tentunya dengan memperbanyak menggelar upacara adat atau tradisi peribadatan umat Hindu di sini," tambahnya.
Pembina Masyarakat Hindu DIY, Didik Widya Putra memberikan apresiasi kepada umat Hindu di Gunungkidul. Ia menekankan pentingnya kerukunan di antara umat Hindu yang jumlahnya relatif kecil di wilayah ini.
"Umat Hindu harus menjadi contoh dalam kerukunan. Meski kecil, kita harus menjadi mutiara di antara yang lain," ucap Didik.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, turut hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan apresiasinya terhadap peran serta umat Hindu dalam membangun harmoni di Gunungkidul. Ia menegaskan bahwa keberagaman agama di Gunungkidul merupakan kekuatan besar bagi bangsa.
Baca Juga: DIY Siaga Darurat Kekeringan hingga Petani Gagal Panen, Sultan Siapkan Anggaran Cadangan
"Karakter keagamaan dan karakter kebangsaan adalah dua hal yang harus kita pegang teguh. Dengan berpegang pada agama, kita bisa membentuk moralitas yang kuat untuk membangun bangsa ini," tegasnya.
Sunaryanta menegaskan, acara Pujawali ke-5 di Pura Segara Wukir ini bukan hanya menjadi perwujudan dari keyakinan spiritual, tetapi juga menunjukkan bagaimana tradisi Hindu dapat membawa manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Umat Hindu dan masyarakat setempat bekerja sama menjaga eksistensi pura, yang juga berperan sebagai salah satu daya tarik wisata di Gunungkidul," katanya.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat, diharapkan Pura Segara Wukir terus menjadi simbol kekuatan spiritual dan ekonomi bagi umat Hindu di Gunungkidul dan sekitarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
-
Saham Jeblok, Bos Danantara Ungkap Soal Isu Ambil Alih BCA Secara Gratis
-
Bukan Dean Zandbergen, Penyerang Keturunan Ini akan Dampingi Miliano Jonathans di Timnas Indonesia?
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
Terkini
-
Ekspor Kemiri, Susu, Cabai: Yogyakarta Buktikan Bisa Jadi Lumbung Pangan, Ini Strategi Kementan
-
UMKM DIY Go Digital, Gojek Jadi Jurus Jitu Dongkrak Penjualan
-
Angelaida, Bocah 10 Tahun Asal Jogja, Bikin Bangga Indonesia di Ajang Ballroom Dance Internasional
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman
-
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI