SuaraJogja.id - Lantunan gending Jawa terdengar lembut dari salah satu sudut Jogja Nasional Museum (JNM). Sorot lampu tertuju pada satu panggung bernuansa putih.
Tampak di sana menggambarkan sebuah ruang lebih tepatnya kamar. Lengkap dengan tempat tidur yang dipercaya itu milik seorang raja.
Dinding-dinding kamar itu dibuat transparan seperti kelambu yang membalut tempat tidur sang raja. Satu per satu orang masuk menempatkan diri.
Di sisi kiri ada tiga orang yang sibuk dengan alat musik tradisional Jawa, di tengah tampak seorang perempuan bersiap membacakan sebuah kisah, lalu di kanan ada seorang sinden. Pertunjukan pun dimulai.
Baca Juga: Jokowi dan Ganjar Pranowo Sama-sama Berada di Jogja, Ada Apa?
Sajian kesenian itu merupakan sebuah pertunjukkan hasil interpretasi Didik Nini Thowok atas karya Serat Centhini terkhusu bagian 'Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan.' Interpretasi tersebut ditampilkan dengan sebuah karya audio visual yang mengesankan.
Didik Nini Thowok tidak sendirian di atas panggung. Dia bersama penyair asal Perancis, Elizabeth D. Inandiak yang bertindak sebagai narator dalam pentas tersebut.
Karya tersebut memadukan antara pertunjukan wayang golek dan lantunan tembang dari beberapa pupuh di dalam kisah tersebut dalam seni tari yang ekspresif. Penonton diajak untuk melihat kembali kisah Amongraga dan Tambangraras di sepanjang malam-malam itu secara interpretatif dan kontemplatif.
"Make up putih artinya kosong tidak ada arti dan tidak bisa dimaknai dengan gender tertentu sesuai dengan representasi sifat kerendahan hati tokoh Centhini," kata Didik menjelaskan make up putih penuh yang menghiasi wajahnya usai pertunjukan, Kamis (22/8/2024) malam.
Didik bercerita sedikit tentang proses karya tersebut. Hal ini berawal dari ajakan Elizabeth kepada Didik untuk menjadi aktor dalam pertunjukan tersebut.
Baca Juga: Pertemuan Seni di Explanatory ARTJOG MMXXII, Libatkan Enam Seniman Pertunjukan dan Enam Karya Rupa
"Elizabeth melamar saya untuk terlibat dalam proses centini, karena ia menilai [saya] bisa mewakili sosok Centhini," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Apa Itu Tarian Haka? Viral Dibawakan Hana Rawhiti di Parlemen NZ
-
Rekam Jejak Hana Rawhiti, Politisi Muda Curi Perhatian Usai Menari Haka di Parlemen NZ
-
Mengenal Tarian Haka yang Dilakukan Parlemen Selandia Baru untuk Protes RUU Kontroversial
-
Sensasi atau Seni? Dilema Joged Bumbung di Era Digital
-
Bukan Cuma ArtJog! Intip 3 Pameran Seni di Jogja Juli Ini yang Dapat Dinikmati
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Innalillahi Selamat Tinggal Selamanya Djadjang Nurdjaman Sampaikan Kabar Duka dari Persib
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- 8 HP Samsung Siap Kantongi One UI 7 Berbasis Android 15, Langsung Update Bulan Ini!
Pilihan
-
Tim Piala Dunia U-17 2025: Usia Pemain Zambia Diragukan Warganet: Ini Mah U-37
-
Meski Berada di Balik Jeruji, Agus Difabel Nikahi Gadis Dengan Prosesi Perkawinan Keris
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM 12 GB terbaik April 2025, Performa Handal
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
Terkini
-
Suap Tanah Kas Desa Trihanggo Terungkap, Lurah dan Pengusaha Hiburan Malam Ditahan
-
Tunggu Hasil Mediasi Mangkubumi, Warga RW 01 Lempuyangan Tolak Pengukuran Rumah PT KAI
-
Tak Puas dengan Pembuktian UGM, Massa TPUA Segera Sambangi Jokowi di Solo
-
Parkir ABA bakal Dibongkar, Sultan Pertanyakan Munculnya Pedagang Tapi Jukir Harus Diberdayakan
-
Guru Besar UGM Dipecat Karena Kekerasan Seksual, Kok Masih Digaji? UGM Buka Suara