SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, melaporkan bahwa wilayah ini rawan terhadap kebakaran dedaunan di permukaan tanah, berdasarkan analisis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
"Peta analisis BMKG menunjukkan potensi tinggi terjadinya kebakaran di DIY, khususnya pada humus dan dedaunan kering di permukaan tanah akibat kondisi yang sangat kering," ujar Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Bantul, Irawan Kurnianto, Jumat (23/8/2024).
Menurutnya, peta Fine Fuel Moisture Code (FFMC) yang dirilis BMKG menandai wilayah DIY dengan warna merah, menunjukkan tingkat kerawanan kebakaran yang tinggi. Ini didasarkan pada parameter cuaca yang mempengaruhi bahan-bahan ringan mudah terbakar di lapisan permukaan tanah.
Ia menjelaskan, warna merah ini mewakili tingkat kekeringan pada bahan-bahan ringan seperti humus permukaan, dedaunan kering, alang-alang, dan bahan lainnya yang biasanya menutupi lantai hutan pada kedalaman satu hingga dua sentimeter.
"Informasi ini penting bagi pemangku kepentingan untuk terus mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan waspada saat membakar sampah atau bahan yang mudah terbakar," tambahnya.
Menindaklanjuti peringatan dari BMKG, BPBD Bantul telah menyebarkan informasi ini melalui jejaring dan relawan untuk mengantisipasi kebakaran, serta menerbitkan imbauan pencegahan kebakaran melalui media sosial.
"Jika terpaksa membakar sampah, pastikan api benar-benar padam sebelum meninggalkannya. Hindari juga pembukaan lahan dengan cara membakar pohon, kayu, atau rumput yang sudah kering," imbaunya.
Pihaknya juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga jarak aman dari benda-benda yang mudah terbakar saat memasak dengan tungku kayu atau metode tradisional, guna mencegah penyebaran api.
"Jumlah kebakaran meningkat selama musim kemarau, dengan 25 kasus kebakaran tercatat pada Agustus. Sebagian besar kebakaran ini disebabkan oleh kelalaian manusia saat pembakaran sampah yang tidak terkendali, yang kemudian merambat ke bangunan," kata dia.
Baca Juga: Tinggalkan PKB, Ketua DPC Partai Demokrat Akhirnya Pilih Dampingi Calon dari PDI Perjuangan Bantul
Berita Terkait
-
Tinggalkan PKB, Ketua DPC Partai Demokrat Akhirnya Pilih Dampingi Calon dari PDI Perjuangan Bantul
-
Bantul Siap Bersaing di Pasar Internasional, Produk Furniture dan Kerajinan jadi Andalan
-
Lelang Pekerjaan Konstruksi Banyak Tertunda, Ratusan Pekerja Geruduk Kantor PT Merak Beton dan ULP Kabupaten Bantul
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
-
Satu Kampung Satu Bidan, Strategi Pemkot Yogyakarta Kawal Kesehatan Warga dari Lahir hingga Lansia
-
Malioboro Jadi Panggung Rakyat: Car Free Day 24 Jam Bakal Warnai Ulang Tahun ke-269 Kota Jogja
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan