SuaraJogja.id - Partai Buruh DIY angkat bicara terhadap batalnya Revisi Undang Undang (RUU) Pilkada yang akan dibahas dalam rapat paripurna DPR RI. Menurutnya masyarakat tak berhenti bersuara setelah DPR RI memastikan pembatalan tersebut, selanjutnya harus ada pengawalan agar putusan MK terkait syarat pencalonan termasuk terbukanya partai mengajukan calon dengan ambang batas yang rendah segera dilakukan KPU RI.
"Tentu belajar dari pengalaman, peraturan itu harus dikawal sampai menjadi peraturan KPU, terkait syarat pencalonan [kepala daerah]," terang Ketua Komite Eksekutif Partai Buruh DIY, Irsyad Ade Irawan dihubungi Suarajogja.id, Sabtu (24/8/2024).
Menurutnya, mengawal agar KPU menjalankan mandat dari putusan MK ini perlu ada desakan dari sejumlah elemen masyarakat. Dukungan tentu datang dari daerah agar KPU RI segera merumuskan PKPU yang baru dan menyampaikan kepada KPU daerah yang ada di wilayah, termasuk di DIY.
"Kami [Partai Buruh] sudah mendorong agar KPU RI segera melakukan upaya pembaruan aturan. Partai Buruh di Jakarta juga sudah bergerak agar putusan MK itu segera ditetapkan," kata dia.
Baca Juga: Inisiatif Ikut Aksi Kawal Putusan MK, Alam Ganjar: Saya Enggak Disuruh-suruh Orang Tua
Dengan adanya putusan MK yang bersifat mengikat dan final ini, menurutnya nilai demokrasi sudah kembali kepada marwahnya. Bahkan banyak calon yang bisa maju dalam kontestasi demokrasi di Pilkada 2024.
"Tak dipungkiri bahwa Partai Buruh yang menginisiasi. Manfaatnya banyak ada calon yang lebih banyak jadi kepala daerah yang itu tak dimonopoli oleh oligarki. Kalau masih pakai aturan lama yang 20 persen di masing-masing suara di kursi DPRD itu susah," katanya.
Banyaknya peluang masyarakat yang bisa mengajukan nama calon kepala daerah diharapkan akan muncul calon dari masyarakat yang memang bersuara untuk rakyat.
"Jadi sesuai dengan slogan demokrasi, dari rakyat dan untuk rakyat. Bukan elite politik yang hanya pura-pura di awal dan ketika menjabat lupa dengan rakyatnya, begitu kira-kira manfaatnya," sebut dia.
Irsyad mengaku dalam konteks Pilkada di DIY, pihaknya sudah mengajukan kriteria terhadap calon yang akan maju. Seusai dengan nama partainya, calon tersebut harus bisa menyuarakan keresahan pekerja dan buruh.
Baca Juga: Massa Aksi Kawal Putusan MK Terkait Revisi UU Pilkada di Jogja Mulai Bergerak Menuju DPRD DIY
"Pertama ia harus berorientasi terhadap kesejahteraan negara. Misal ada banyak jaminan sosial yang diterima masyarakat, seperti jaminan tenaga kerja, kesehatan, atau berinisiatif membuka jaminan-jaminan lain kepada warga," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Jatuh Bangun Nasib Ridwan Kamil: Gagal di Jakarta, Kini Terseret Isu Korupsi dan Perselingkuhan
-
Hasto Klaim Dapatkan Intimidasi Sejak 2023: Makin Kuat Setelah Pilkada 2024
-
Gugatan di MK Gegerkan Wacana Redenominasi Rupiah: Bagaimana Dampaknya?
-
Kisruh Royalti Musisi: Gugatan ke MK dan Pengakuan Mengejutkan Jimi Multhazam!
-
RKUHAP Tuai Kritik: Jimly Asshiddiqie Ingatkan Bahaya Tumpang Tindih Kewenangan!
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
Pilihan
-
Petaka Mees Hilgers: Cedera Jadi Kontroversi Kini Nilai Pasar Terus Turun
-
Potret Denny Landzaat Salam-salaman di Gereja Saat Lebaran 2025
-
Media Belanda: Timnas Indonesia Dapat Amunisi Tambahan, Tristan Gooijer
-
Jumlah Kendaraan 'Mudik' Tinggalkan Jabodetabek Tahun Ini Meningkat Dibandingkan 2024
-
PSSI Rayu Tristan Gooijer Mau Dinaturalisasi Perkuat Timnas Indonesia
Terkini
-
Waspada Lonjakan Sampah Lebaran, Yogyakarta Siapkan Jurus Ampuh Ini
-
Libur Lebaran Tetap di Jogja? Ini Strategi Dinas Pariwisata Agar Wisatawan Betah
-
Idul Fitri, Haedar Nashir Ingatkan Jiwa Khalifah Luntur, Umat dan Pemimpin Akan Bermasalah
-
Tiket Ludes, Yogyakarta Diserbu Pemudik: KA Java Priority Jadi Primadona
-
Hasto Wardoyo Jamin Takbir Keliling Tak Ganggu Lalu Lintas Jogja, Tapi Ada Syaratnya