Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 24 Agustus 2024 | 19:05 WIB
Ilustrasi penyekapan dan penyiksaan. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Aksi penyekapan di Kapanewon Kasihan Bantul ternyata tak hanya dialami mahasiswa UMY. Di waktu yang bersamaan tapi berbeda lokasi terjadi penyekapan di sebuah kamar kos di wilayah tersebut.

Kali ini, korbannya adalah seorang perempuan berusia 17 tahun dan pelakunya dua pria dewasa. Satu diantaranya dituding sebagai pria yang menghamili gadis tersebut.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan peristiwa dugaan penyekapan tersebut terjadi pada Jumat (23/8/2024) kemarin sekira pukul 18.50 WIB. Peristiwa tersebut pertama kali diketahui ketika kerabat korban yang juga anggota Polda DIY. Polisi berinisial S menghubungi Polsek Kasihan melaporkan dugaan penyekapan tersebut.

"S mengatakan kalau korban yang juga kerabatnya disekap dan pada saat itu juga dikirim share lokasi tempat kos penyekapan," ungkap Jeffry kepada wartawan, Sabtu (24/8/2024).

Baca Juga: Balasan Pesan Mahasiswa UMY Picu Kemarahan Organisasi hingga Diduga Disekap, Ternyata Ada Kesalahpahaman

Mendapat laporan tersebut, anggota Polsek Kasihan lantas mencoba mencari lokasi yang dimaksud. Dan ketika tiba di lokasi ternyata benar ada upaya penyekapan terhadap seorang remaja perempuan berusia 17 tahun tersebut.

Setelah melalui upaya negosiasiasi akhirnya korban berhasil dievakuasi. Selain itu, polisi juga mengamankan dua pria yang diduga terlibat kasus ini, yaitu F (25) warga Tepus, Gunungkidul dan EN (25) warga Pandak, Bantul.

"Sampai saat ini dua pria dewasa ini berstatus saksi," ujarnya.

Menurut Jeffry, dugaan penyekapan tersebut bermula ketika korban mendatangi kos EN, salah satu pria yang diamankan polisi. Korban datang ke kamar kos tersebut untuk meminta lelaki ini bertanggung jawab atas kehamilannya.

Terjadi perdebatan alot terjadi antara korban dengan F. Perdebatan tersebut, tak kunjung menemui titik temu. Beberapa saat kemudian F tiba di lokasi dan mencoba menengahi. Namun, datangnya F justru membuat suasana kian gaduh.

Baca Juga: Bantul Siap Bersaing di Pasar Internasional, Produk Furniture dan Kerajinan jadi Andalan

"Usai F datang justru terjadi dugaan penyekapan tersebut," tambahnya.

Saat itu, F menyita handphone dan kunci motor korban. F kemudian menguncinya di dalam kamar kos dengan tujuan agar korban tidak bisa menghubungi keluarganya. Korban yang panik kemudian menghubungi kerabatnya, meminta tolong kepada kerabatnya berinisial S yang kebetulan anggota polisi.

Hingga saat ini belum ada tersangka dalam kasus tersebut. Dan untuk sementara kasus ini akan diselesaikan lewat jalur mediasi. Kedua belah pihak sepakat untuk membahas permasalahan tersebut secara kekeluargaan.

Kontributor : Julianto

Load More