SuaraJogja.id - Aksi penyekapan di Kapanewon Kasihan Bantul ternyata tak hanya dialami mahasiswa UMY. Di waktu yang bersamaan tapi berbeda lokasi terjadi penyekapan di sebuah kamar kos di wilayah tersebut.
Kali ini, korbannya adalah seorang perempuan berusia 17 tahun dan pelakunya dua pria dewasa. Satu diantaranya dituding sebagai pria yang menghamili gadis tersebut.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan peristiwa dugaan penyekapan tersebut terjadi pada Jumat (23/8/2024) kemarin sekira pukul 18.50 WIB. Peristiwa tersebut pertama kali diketahui ketika kerabat korban yang juga anggota Polda DIY. Polisi berinisial S menghubungi Polsek Kasihan melaporkan dugaan penyekapan tersebut.
"S mengatakan kalau korban yang juga kerabatnya disekap dan pada saat itu juga dikirim share lokasi tempat kos penyekapan," ungkap Jeffry kepada wartawan, Sabtu (24/8/2024).
Mendapat laporan tersebut, anggota Polsek Kasihan lantas mencoba mencari lokasi yang dimaksud. Dan ketika tiba di lokasi ternyata benar ada upaya penyekapan terhadap seorang remaja perempuan berusia 17 tahun tersebut.
Setelah melalui upaya negosiasiasi akhirnya korban berhasil dievakuasi. Selain itu, polisi juga mengamankan dua pria yang diduga terlibat kasus ini, yaitu F (25) warga Tepus, Gunungkidul dan EN (25) warga Pandak, Bantul.
"Sampai saat ini dua pria dewasa ini berstatus saksi," ujarnya.
Menurut Jeffry, dugaan penyekapan tersebut bermula ketika korban mendatangi kos EN, salah satu pria yang diamankan polisi. Korban datang ke kamar kos tersebut untuk meminta lelaki ini bertanggung jawab atas kehamilannya.
Terjadi perdebatan alot terjadi antara korban dengan F. Perdebatan tersebut, tak kunjung menemui titik temu. Beberapa saat kemudian F tiba di lokasi dan mencoba menengahi. Namun, datangnya F justru membuat suasana kian gaduh.
"Usai F datang justru terjadi dugaan penyekapan tersebut," tambahnya.
Saat itu, F menyita handphone dan kunci motor korban. F kemudian menguncinya di dalam kamar kos dengan tujuan agar korban tidak bisa menghubungi keluarganya. Korban yang panik kemudian menghubungi kerabatnya, meminta tolong kepada kerabatnya berinisial S yang kebetulan anggota polisi.
Hingga saat ini belum ada tersangka dalam kasus tersebut. Dan untuk sementara kasus ini akan diselesaikan lewat jalur mediasi. Kedua belah pihak sepakat untuk membahas permasalahan tersebut secara kekeluargaan.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Rusa Timor yang Berkeliaran di Jalanan Sleman Akhirnya Tertangkap, Begini Kondisinya
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider