SuaraJogja.id - Calon wakil bupati Sleman, Sukamto blak-blakan soal alasannya maju mendampingi Kustini Sri Purnomo maju dalam Pilkada Sleman 2024. Salah satunya terkait kesepakatan untuk melanjutkan pembangunan di Bumi Sembada lima tahun mendatang.
"Saudara-saudara sekalian mungkin akan mempertanyakan kepada saya. Tidak usah dipertanyakan akan saya jawab, apa maksudnya saya mencalonkan wakil bupati bersama ibu Kustini," kata Sukamto usai pendaftaran di KPU Sleman, Kamis (29/8/2024).
"Yang pertama kami berdua sepakat untuk melanjutkan pembangunan di Sleman bahkan akan kami tingkatkan, akan kami manfaatkan potensi-potensi yang ada di Sleman," imbuhnya.
Sukamto memberi contoh terkait pemanfaatan kekayaan alam di Sleman yakni Kaliurang. Menurutnya kawasan di lereng Gunung Merapi itu bisa lebih dimaksimalkan lagi potensinya.
Kemudian kesepakatan untuk terus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini tertuang dalam salah satu program Kustini-Sukamto yakni memberikan honor kepada Ketua RT maupun RW.
"Kami akan memberikan suatu jaminan, memberikan suatu kontribusi, memberikan honorarium kepada ketua RW dan ketua RT, kalau kepala dusun kan sudah dapat langsung tapi dari pemerintahan kabupaten akan memberikan kepada RT dan RW," ucapnya.
"Maka semua RT dan RW kalau saat ini mungkin mencari RT RW sulit, besok akan diperebutkan karena akan mendapatkan honorarium," lanjutnya.
Selain itu, Sukamto menyebut akan memberikan perhatian kepada para korban bencana di lereng Gunung Merapi. Dibarengi pula dengan meningkatkan kualitas UMKM di Kabupaten Sleman.
Diketahui Bupati Sleman petahana, Kustini Sri Purnomo dan anggota DPR RI dari PKB Sukamto resmi mendaftar ke KPU Sleman sebagai pasangan calon (paslon) calon bupati dan wakil bupati Sleman pada Pilkada Sleman 2024 mendatang, pada Kamis (29/8/2024).
Baca Juga: Rangkul Anak Muda Sleman, Harda-Danang Siapkan Trik Khusus
Kustini-Sukamto diusung oleh enam partai politik dengan Koalisi Rakyat Sleman (KRS). Terdiri atas satu partai parlemen, PAN dan lima partai non-parlemen, Partai Perindo, Partai Kebangkitan Nusantara, Partai Garuda, Partai Hanura, dan Partai Bulan Bintang (PBB).
Sukamto Yakin PKB Tetap Beri Dukungan
Sukamto yang merupakan anggota DPR RI dari PKB bersebarangan dengan partainya pada Pilkada Sleman 2024 mendatang. Diketahui ia telah mendaftar sebagai calon wakil bupati Sleman bersama Kustini Sri Purnomo.
Sementara PKB telah menjatuhkan rekomendasi untuk mendukung pasangan Harda Kiswaya dan Danang Maharsa. Lantas bagaimana status politis Sukamto?
Sukamto yang ditemui usai pendaftaran di KPU Sleman mengatakan bahwa status itu sepenuhnya urusan pimpinan partai. Namun secara pribadi, dia yakin bahwa PKB akan tetap mendukungnya dalam Pilkada Sleman nanti.
"Itu urusan pimpinan ya. Yakin kan bahwa PKB dan NU tetap mendukung saya, lihat saja, saya penuh keyakinan. PKB ke bawah yakin mendukung Sukamto dan Kustini, tidak usah dikhawatirin," kata Sukamto, Kamis petang.
Berita Terkait
-
Terbebas dari Penjegalan, Kustini-Sukamto: Tidak Usah Berangan-angan Kotak Kosong
-
Didukung Enam Partai Politik, Kustini-Sukamto Resmi Daftar ke KPU untuk Hadapi Pilkada Sleman 2024
-
Didukung Sembilan Parpol, Heroe-Pena Daftar ke KPU Kota Jogja
-
Diusung Koalisi Besar di Pilkada Sleman, Harda-Danang Pastikan Solid Tak Ada Gejolak
Terpopuler
Pilihan
-
Profil Riccardo Calafiori, Bek Arsenal yang Bikin Manchester United Tak Berkutik di Old Trafford
-
Breaking News! Main Buruk di Laga Debut, Kevin Diks Cedera Lagi
-
Debut Brutal Joan Garcia: Kiper Baru Barcelona Langsung Berdarah-darah Lawan Mallorca
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
Terkini
-
Remisi Kemerdekaan: 144 Napi Gunungkidul Dapat Angin Segar, 7 Langsung Bebas!
-
ITF Niten Digenjot, Mampukah Selamatkan Bantul dari Darurat Sampah?
-
Gagasan Sekolah Rakyat Prabowo Dikritik, Akademisi: Berisiko Ciptakan Kasta Pendidikan Baru
-
Peringatan 80 Tahun Indonesia Merdeka, Wajah Penindasan Muncul jadi Ancaman Bangsa
-
Wasiat Api Pangeran Diponegoro di Nadi Keturunannya: Refleksi 200 Tahun Perang Jawa