Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 04 September 2024 | 21:55 WIB
Ilustrasi UMKM. (Dok: BRI)

SuaraJogja.id - Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Tenaga Kerja Kabupaten Gunungkidul, mendorong promosi produk lokal melalui acara "Business Matching 2024". Acara ini digelar di GOR Siyono untuk mempertemukan penyedia dan pembeli secara langsung dalam rangka meningkatkan penggunaan produk lokal.

Kepala Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul, Supartono, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah memfasilitasi komunikasi langsung antara penyedia barang atau jasa dengan berbagai instansi seperti dinas, PT, laboratorium, puskesmas, dan lainnya.

"Dengan diadakannya Business Matching 2024, kami berharap terjadi peningkatan transaksi yang signifikan, yang akan berkontribusi pada peningkatan penggunaan produk dalam negeri," ujar Supartono, Rabu (4/9/2024).

Supartono juga menambahkan bahwa program ini merupakan strategi penting dalam mendukung pertumbuhan sektor industri pengolahan dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

Baca Juga: Bukan Terbang, Ini Penyebab Mobil Terbalik di Seberang Sungai Playen Gunungkidul

"Pemerintah terus mengupayakan agar masyarakat lebih memilih produk dalam negeri, sebagai bentuk kemandirian bangsa. Acara ini adalah langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran dan penggunaan produk lokal," katanya.

Hingga Agustus 2022, realisasi penyediaan barang dan jasa mencapai Rp30,37 miliar dengan total 253 paket.

Supartono menyebutkan bahwa kegiatan ini menghadirkan 25 penyedia makanan dan minuman, dua penyedia kendaraan bermotor, tujuh penyedia komputer dan elektronik, serta penyedia lainnya. Sebagian besar penyedia tersebut sudah memiliki akun yang dapat digunakan untuk transaksi pengadaan barang dan jasa pemerintah. Selain itu, layanan konsultasi juga disediakan untuk membantu diskusi antara penyedia dan pembeli terkait pengadaan.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menekankan pentingnya transformasi digital dalam dunia usaha. Menurutnya, digitalisasi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga perubahan pola pikir.

"Dengan digitalisasi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat melihat spesifikasi barang dan jasa secara langsung, sehingga proses ini lebih transparan dan dapat menghindari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme [KKN]," ujarnya.

Baca Juga: Berbagai Tradisi Rabu Pungkasan di Bantul dan Gunungkidul, Kirab Lemper Raksasa Hingga Konsumsi Sayur 7 Jenis

Sunaryanta berharap bahwa Business Matching 2024 dapat memotivasi penyedia dan pembeli untuk lebih banyak melakukan transaksi produk dalam negeri, baik di tingkat lokal maupun nasional.

"Keberhasilan acara ini bergantung pada komitmen bersama untuk terus mendukung penggunaan produk-produk dalam negeri demi kemajuan Gunungkidul," ungkap dia.

Load More