SuaraJogja.id - Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan Tenaga Kerja Kabupaten Gunungkidul, mendorong promosi produk lokal melalui acara "Business Matching 2024". Acara ini digelar di GOR Siyono untuk mempertemukan penyedia dan pembeli secara langsung dalam rangka meningkatkan penggunaan produk lokal.
Kepala Dinas Perindustrian Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Gunungkidul, Supartono, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah memfasilitasi komunikasi langsung antara penyedia barang atau jasa dengan berbagai instansi seperti dinas, PT, laboratorium, puskesmas, dan lainnya.
"Dengan diadakannya Business Matching 2024, kami berharap terjadi peningkatan transaksi yang signifikan, yang akan berkontribusi pada peningkatan penggunaan produk dalam negeri," ujar Supartono, Rabu (4/9/2024).
Supartono juga menambahkan bahwa program ini merupakan strategi penting dalam mendukung pertumbuhan sektor industri pengolahan dan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.
Baca Juga: Bukan Terbang, Ini Penyebab Mobil Terbalik di Seberang Sungai Playen Gunungkidul
"Pemerintah terus mengupayakan agar masyarakat lebih memilih produk dalam negeri, sebagai bentuk kemandirian bangsa. Acara ini adalah langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran dan penggunaan produk lokal," katanya.
Hingga Agustus 2022, realisasi penyediaan barang dan jasa mencapai Rp30,37 miliar dengan total 253 paket.
Supartono menyebutkan bahwa kegiatan ini menghadirkan 25 penyedia makanan dan minuman, dua penyedia kendaraan bermotor, tujuh penyedia komputer dan elektronik, serta penyedia lainnya. Sebagian besar penyedia tersebut sudah memiliki akun yang dapat digunakan untuk transaksi pengadaan barang dan jasa pemerintah. Selain itu, layanan konsultasi juga disediakan untuk membantu diskusi antara penyedia dan pembeli terkait pengadaan.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, menekankan pentingnya transformasi digital dalam dunia usaha. Menurutnya, digitalisasi tidak hanya soal teknologi, tetapi juga perubahan pola pikir.
"Dengan digitalisasi, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dapat melihat spesifikasi barang dan jasa secara langsung, sehingga proses ini lebih transparan dan dapat menghindari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme [KKN]," ujarnya.
Sunaryanta berharap bahwa Business Matching 2024 dapat memotivasi penyedia dan pembeli untuk lebih banyak melakukan transaksi produk dalam negeri, baik di tingkat lokal maupun nasional.
Berita Terkait
-
Cara BUMN Pelabuhan Berdayakan UMKM di Bulan Ramadan
-
Bale Berdaya: Bangkitkan Komunitas UMKM Sumbawa Menuju Pasar Nasional
-
LPDB Kolaborasi dengan Pemerintah Kendari Tingkatkan Daya Saing UMKM
-
UMKM Indonesia Tebar Pesona di AS dengan Dukungan BRI, Bawa Pulang Puluhan Miliar
-
Dorong UMKM Naik Kelas, Pegadaian Gelar Festival Ramadhan di Aceh
Terpopuler
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Pembagian Port Grup Piala Dunia 2026 Dirilis, Ini Posisi Timnas Indonesia
- Masak Rendang 12 Kg, Penampilan BCL di Dapur Jadi Omongan
- Cruiser Matik QJMotor SRV 250 AMT Paling Digandrungi di Indonesia
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
Pilihan
-
Dibanding iPhone 16e Mending Pilih HP Ini, Harga Tak Beda Jauh Fitur Lebih Melimpah
-
Blusukan di Solo, Gibran Puji Gerak Cepat Wali Kota Solo Tangani Keluhan
-
Didampingi Respati Ardi, Ini Momen Gibran Pulang Kampung dan Bagi-bagi Sembako
-
Calon Pemain Timnas Indonesia Tristan Gooijer: Langit Adalah Batasnya!
-
Peran Besar Asisten Liverpool untuk Calon Pemain Timnas Indonesia Tristan Gooijer
Terkini
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green
-
Waspada Lonjakan Sampah Lebaran, Yogyakarta Siapkan Jurus Ampuh Ini
-
Libur Lebaran Tetap di Jogja? Ini Strategi Dinas Pariwisata Agar Wisatawan Betah
-
Idul Fitri, Haedar Nashir Ingatkan Jiwa Khalifah Luntur, Umat dan Pemimpin Akan Bermasalah
-
Tiket Ludes, Yogyakarta Diserbu Pemudik: KA Java Priority Jadi Primadona