Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 05 September 2024 | 14:10 WIB
Pasangan Sutrisna dan Sumanto ke Muhammadiyah Gunungkidul. [kontributor/julianto]

SuaraJogja.id - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Gunungkidul Sutrisna Wibawa-Sumanto bersama petinggi partai pengusung berkunjung ke kantor Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Gunungkidul di kompleks Masjid Al Ikhlas Alun-alun Wonosari, Rabu (4/9/2024) sore. 

Mereka bertemu dengan jajaran PDM dan Aisiyah Gunungkidul. Dalam pertemuan yang berlangsung hampir dua jam tersebut, pasangan Sutrisna Wibawa-Sumanto memperkenalkan diri sekaligus memaparkan secara singkat visi-misi mereka. 

Sutrisna menuturkan pertemuan Rabu sore tersebut hanyalah silaturahmi biasa. Karena setelah mendaftar ke KPU maka dia bersama Sumanto dan partai pengusung perlu silaturahmi ke tokoh-tokoh masyarakat. Dan pada kesempatan ini kebetulan adalah PDM Gunungkidul. 

"Nah kesempatan ini Kebetulan adalah pimpinan daerah Muhammadiyah nanti akan kita ikuti dengan organisasi yang lain,"ujar dia.

Baca Juga: Petahana Nyalon Lagi, Bawaslu Bantul Ketatkan Pengawasan Fasilitas Pemerintah

Silaturahmi itu untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan visi misi secara singkat. Tujuannya supaya dukungan itu tidak karena orangnya tetapi karena visi misi dan karena program. Terlebih pasangan ini ingin keberpihakan untuk membangun Gunungkidul yang maju dan sejahtera. 

Di hadapan pengurus PDM Gunungkidul, Sutrisna kembali menebar janji untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusua (SDM) Gunungkidul. Dia memaparkan keberhasilannya membujuk UNY untuk membangun kampus Vokasi di Gunungkidul yang kini telah beroperasi. 

"Ada 1.600 mahasiswa sekarang di UNY Gunungkidul. Itu banyak dari Gunungkidul dan seluruh Indonesia. Nanti akan semakin banyak warga Gunungkidul di sana,"paparnya.

Sutrisna juga berjanji bakal mengupayakan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 100 persen dengan mengoptimalkan potensi pariwisata yang ada. Memperbanyak sutle-sutle bus pariwisata sehingga semakin banyak masyarakat yang menikmati kue pariwisata. 

Dia juga berjanji bakal menyelesaikan persoalan jalan rusak sepanjang 432 kilometer di Gunungkidul dalam kurun waktu 2 tahun. Dia yakin bakal menyelesaikannya dalam waktu singkat dengan melibatkan peran swasta karena kebetulan wakilnya adalah kontraktor jalan. 

Baca Juga: Pilkada DIY 2024: Pertarungan Sengit 14 Paslon di Lima Kabupaten/Kota

Sementara Sumanto mengungkapkan harapannya agar dengan kepemimpinan Sutrisna yang sangat konsen terhadap dunia pendidikan dapat meluluhkan pengurus pusat Muhammadiyah agar bersedia membangun Universitas Muhammadiyah di Gunungkidul. Sehingga warga Gunungkidul yang ingin kuliah tidak perlu turun ke Jogja. 

Ketua PDM Gunungkidul, Slamet Triyono menambahkan kehadiran Sutrisna-Sumanta ini untuk menjelaskan, memperkenalkan diri sekaligus menjelaskan visi misi ke depan bagaimana memajukan dan mensejahterakan Gunungkidul jika nanti terpilih menjadi bupati dan wakil bupati. 

Kendati sudah didatangi Sutrisna-Sumanto namun dirinya tidak serta merta mengarahkan warga Muhammadiyah untuk mendukung pasangan ini. Karena di muhammasiyah politik itu urusan pribadi-pribadi, muhammadiyah tidak ikut atau tidak boleh dukung mendukung di politik praktis. 

"sehingga yang penting serahkan kepada masyarakat ubtuk memilih siapapun dan kita berharap memilih yang terbaik," ujarnya. 

Jika ada pengurus persyarikatan yang menjadi tim sukses maka Slamet menandaskan yang bersangkutan harus mengundurkan diri hingga selesai proses Pilkada nanti. Nanti juga Pilkada sudah selesai yang bersangkutan boleh kembali menjadi pengurus Muhammadiyah. 

Slamet menandaskan Muhammadiyah membangun kedekatan dengan semua partai politik ataupun semua calon bupati dan wakil bupati. Tidak ada yang di spesialkan dari partai politik ataupun calon bupati dan wakil bupati semuanya boleh untuk merapat ataupun merayu warga Muhammadiyah

"Sekali lagi itu kemudian terserah kepada anggota untuk masing-masing memilih calon. Sama dengan muhammadiyah siapapun boleh dan siapapun boleh melakukan pendekatan dengan muhammadiyah," terangnya.

Kontributor : Julianto

Load More