SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan CERDIK. Hal itu bertujuan untuk mencegah tren penyakit tidak menular (PTM) terkhusus diabetes melitus kian meningkat.
Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani menuturkan ada beberapa langkah yang bisa dilakukan masyarakat untuk mencegah diabetes. Termasuk melakukan kontrol asupan gula, garam hingga lemak per hari.
"Selain mengontrol asupan gula, garam dan lemak ya pola makan, juga harus diimbangi dengan CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat kalori seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stress," imbau Emma, dalam keterangannya, Minggu (8/9/2024).
Emma menyarankan agar masyarakat dapat mengurangi konsumsi gula dalam sehari. Takaran gula yang dianjurkan sehari yakni maksimal setara dengan empat sendok makan atau 50 gram.
Kemudian untuk garam setara satu sendok teh atau lima gram, serta lemak setara lima sendok makan atau 67 gram. Untuk itu menjaga pola makan dengan gizi seimbang harus diterapkan agar terhindar dari PTM terutama DM.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Lana Unwanah terus mengajak dan mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan cek kesehatan rutin.
Sebagai upaya pencegaan dan deteksi dini dalam pengelolaan faktor risiko PTM. Selain itu juga untuk menekan biaya kesehatan dibandingkan jika memasuki fase perawatan.
"Deteksi dini menjadi penting dalam pencegahan penyakit tidak menular, baik itu secara mandiri oleh masing-masing individu di fasilitas kesehatan terdekat, maupun secara terencana melalui Pos Pembinaan Terpadu atau Posbindu di wilayah, satuan pendidikan, swasta juga sektor lain yang dilakukan secara rutin," ujar Lana.
Pihaknya juga mengatakan, meski tidak menular, diabetes melitus merupakan penyebab kematian tertinggi yang ada di dunia. Selain itu orang dengan diabetes juga memiliki risiko lebih tinggi terkena tuberculosis (TB).
Baca Juga: Pola Hidup Tak Sehat, Biang Kerok Tingginya Diabetes di Yogyakarta
"Untuk itu kesadaran tentang diabetes harus dibangun bersama, dalam meningkatkan kualitas hidup seseorang ataupun keluarga," tandasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Rp4 Miliar untuk Jembatan Pucunggrowong: Kapan Warga Imogiri Bisa Bernapas Lega?
-
2000 Rumah Tak Layak Huni di Bantul Jadi Sorotan: Solusi Rp4 Miliar Disiapkan
-
Malioboro Bebas Macet? Pemkot Yogyakarta Siapkan Shuttle Bus dari Terminal Giwangan untuk Turis
-
Tunjangan DPRD DIY Bikin Melongo, Tunjangan Perumahan Lebih Mahal dari Motor Baru?
-
KPKKI Gugat UU Kesehatan ke MK: Komersialisasi Layanan Kesehatan Mengancam Hak Warga?