SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat luncuran awan panas dan ratusan guguran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 6 -12 September 2024.
"Pada minggu ini terjadi 3 kali awan panas guguran ke arah barat daya [hulu Kali Bebeng] dengan jarak luncur maksimal 1.500 meter," kata Agus, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/9/2024).
Sementara itu guguran lava teramati sebanyak 167 kali ke arah hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 1.800 meter. Suara guguran terdengar 7 kali dari Pos Babadan dan Pos Kaliurang dengan intensitas kecil hingga sedang.
Baca Juga: Masih Luncurkan Wedus Gembel, Begini Kondisi Gunung Merapi Sepekan Terakhir
BPPTKG turut melakukan analisis morfologi dari stasiun kamera Deles5, Ngepos dan Babadan2. Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan kubah.
Hal itu akibat dari sejumlah fenomena guguran lava dan awan panas guguran. Untuk morfologi kubah tengah tidak ada perubahan morfologi yang signifikan.
"Berdasarkan analisis foto udara tanggal 21 Agustus 2024, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.777.900 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.366.900 meter kubik," ujarnya.
BPPTKG juga masih mencatat sejumlah kegempaan didominasi gempa guguran yang mencapai 1.062 kali. Disusul gempa fase banyak 35 kali, 9 kali gempa tektonik, 7 kali gempa vulkanik dangkal, dan 4 kali gempa awan panas.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini sedikit lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," tuturnya.
Baca Juga: Warga Sleman Gelar Upacara Bendera Raksasa di Lereng Merapi, Begini Pesan Menyentuh Danramil
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam sebesar 0,2 cm per hari relatif sama dibandingkan minggu lalu.
Berita Terkait
-
Tradisi Sadranan di Boyolali: Jaga Kerukunan Jelang Ramadan
-
Pelaku Penusukan Sandy Permana Bukan Tetangga yang Ramah Menurut Warga
-
Sandy Permana Ditusuk, Warga Ungkap Kebiasaan Korban Sebelum Kejadian
-
Tanpa Kejanggalan, Keseharian Sandy Permana Sebelum Tewas Ditusuk Diungkap Orang Dekat
-
Sebelum Tewas Ditusuk, Sandy Permana Sempat Tegur Pelaku Gara-gara Kebiasaan Mabuk
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green