SuaraJogja.id - Forum Pemantau Independen (Forpi) Kota Yogyakarta mewanti-wanti para lurah dan perangkat kalurahan di Kota Yogyakarta untuk tetap netral saat Pilkada 2024 mendatang. Sanksi tegas siap menanti jika ada pihak yang kemudian terbukti tak netral saat kontestasi politik tersebut.
"Forpi Kota Yogyakarta kembali mengingatkan kepada ASN termasuk Lurah maupun perangkat Kalurahan yang ada di Kota Yogyakarta untuk tetap menjaga netralitas dalam Pilkada 2024 ini," kata Baharuddin Kamba, selaku Anggota Forpi Kota Yogyakarta, Selasa (17/9/2024).
Aturan netralitas itu tertuang pada Surat Edaran Bawaslu RI Nomor 92 Tahun 2024 tentang Penanganan Pelanggaran Netralitas Kepala Desa dalam hal ini Lurah pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024.
Kamba menilai potensi pelanggaran terkait netralitas lurah maupun perangkat Kalurahan itu masih bisa saja terjadi. Misalnya saja berupa keberpihakan pada salah satu pasangan calon tertentu.
Baca Juga: Cegah Politisasi, Pemkab Bantul Bentuk Satgas Kawal Netralitas ASN di Pilkada
Kemudian ada pula aturan dalam UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada Pasal 71 ayat (1) dinyatakan bahwa "... Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dilarang membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon."
Selain larangan untuk melakukan tindakan yang menguntungkan atau merugikan pasangan calon, Kepala Desa juga dilarang untuk dilibatkan dalam kampanye pemilihan.
Aturan itu tertuang dalam pada Pasal 70 ayat (1) huruf c UU Pilkada, yang menyatakan bahwa "Dalam kampanye, pasangan calon dilarang melibatkan: Kepala Desa atau sebutan lain/Lurah dan perangkat Desa atau sebutan lain/perangkat Kelurahan".
Sejumlah sanksi pun siap diterapkan jika ada Lurah maupun perangkat kalurahan yang terbukti melanggar aturan. Berupa sanksi administratif yakni teguran sampai dengan sanksi pemberhentian dari jabatan.
"Aturan termasuk sanksi bagi ASN, Lurah, Perangkat Kalurahan yang ada di Kota Yogyakarta khususnya, kan sudah ada ya tinggal ditaati saja," ujarnya.
Baca Juga: Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Tekankan TNI/Polri dan ASN Jaga Netralitas Pilkada
Selain itu, Kamba turut mengimbau setiap pihak juga bisa lebih bijak dalam menggunakan sosial media. Keterlibatan melalui medsos pun akan berpotensi dianggap pelanggaran.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi