SuaraJogja.id - DI Yogyakarta menjadi salah satu provinsi yang dikunjungi YouTuber asal Amerika Serikat, IshowSpeed pada Jumat (20/9/2024) kemarin. Kedatangannya merupakan hasil polling di Instagram tempat mana lagi yang harus ia datangi selama di Indonesia.
Kedatangannya memang mendapat antusias tinggi dari sejumlah masyarakat. Bahkan saat Speed berada di Alun-Alun Kidul Jogja, kerumunan fansnya membabi buta hingga merusak sejumlah barang dagangan.
Speed bahkan diberi saran dari para pengikutnya untuk berteriak 'Minggir Lu Miskin' ketika kerumunan meminta swafoto dengan dirinya atau hanya sekedar ingin masuk ke frame live streaming-nya.
Awalnya teriakan itu berhasil membuat orang-orang di Alun-Alun Kidul menjauh, tapi tak selang lama, para fans tak lagi mau mendengarkan dan terjadi kerumunan tak terkendali.
Kekesalan Speed menjadi trending di medsos dan tak sedikit netizen yang menuding Jogja banyak dihuni SDM rendah. Bahkan hal itu dikait-kaitkan dengan kondisi warga Jogja yang paling miskin di Pulau Jawa.
Lantas apakah benar teriakan Speed yang menyebut orang-orang tersebut miskin merepresentasikan kondisi status sosial warga yang ada di Jogja adalah miskin?.
Sebelum membahas hal tersebut, tak ada salahnya membuka lagi data Badan Pusat Statistik (BPS). Pada kategori Jumlah Penduduk Miskin menurut Provinsi dan Daerah di tahun 2024, Pulau Jawa memang paling banyak terdapat warga miskin.
DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIY dan Banten adalah provinsi yang masuk di dalam Pulau Jawa.
Jika melihat dari data BPS yang telah diperbarui sejak 17 Juli 2024, terlihat di Semester 1 tahun 2024, Jawa Timur menempati Provinsi dengan jumlah warga miskin terbanyak sebesar 3.982.6900.
Selanjutnya di urutan kedua ada Jawa Barat dengan jumlah sekitar 3.848.670 orang. Pada urutan ketiga ditempati Jawa Tengah dengan jumlah 3.704.330 warga miskin.
Pada urutan keempat adalah Provinsi Banten dengan jumlah 791.610 warga miskin. Selanjutnya DKI Jakarta dengan jumlah 464.930 warga miskin menempati urutan kelima.
Di urutan terakhir, Provinsi DIY mengantongi jumlah data warga miskin sebanyak 445.550 orang.
Mengacu pada data tersebut, DIY tentu memiliki jumlah penduduk dengan status miskin paling kecil, bukan tanpa alasan, DIY yang memiliki luas wilayah yang kecil juga menjadikan wilayah tersebut meraup jumlah yang kecil pula.
Tapi hal itu perlu dilihat lagi dari faktor lainnya, semisal besaran UMR yang didapati masing-masing wilayah.
Provinsi DIY, tentu yang paling kecil dibandingkan dengan provinsi lain yang hanya sebesar Rp2,1 juta. Namun besaran UMR juga tak bisa menjadi kesimpulan bahwa warga DIY adalah orang-orang miskin.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dulu Dicibir, Keputusan Elkan Baggott Tolak Timnas Indonesia Kini Banjir Pujian
- Lupakan Brio, Ini 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Sporty dan Irit Mulai Rp60 Jutaan
- Siapa Brandon Scheunemann? Bek Timnas Indonesia U-23 Berdarah Jerman yang Fasih Bahasa Jawa
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
Pilihan
-
2 Pemain Keturunan Resmi Sepakat Gabung Timnas Indonesia
-
Bakal Dampingi Prabowo Hadiri Kongres PSI di Solo, Gibran: Sekarang Kerja Dulu
-
RI Cari Celah! CPO, Kopi, Hingga Nikel Bisa Dapat Tarif 0 Persen di AS
-
Kinerja Bisnis Meroket di Triwulan II 2025, BI Ungkap Sektor Ini Jadi Motor Penggerak!
-
182 Juta Batang Rokok Ilegal Disita, Pabrik Kena Sanksi Miliaran!
Terkini
-
Parkir ABA Ketandan: Lebih Kecil, Bertahap, Tapi Lebih Canggih? Ini Rinciannya
-
Aksi Heroik Berujung Penjara? Fortuner Pelat Jogja yang Viral Bantu Ambulans di Riau Terancam Pidana
-
32 Komunitas Berlaga di BRImo SIP Padel League 2025, BRI Dukung Generasi Muda Aktif untuk Sehat!
-
DIY Aman dari Lonjakan Harga Beras, Ini Strategi Bulog Yogyakarta dengan Beras SPHP
-
APBD Bantul 2025 Naik: Wabup Ungkap Alasan dan Dampaknya