SuaraJogja.id - Pemda DIY terus melakukan penataan kawasan Sumbu Filosofi pasca ditetapkan sebagai Warisan Tak Benda Dunia oleh UNESCO setahun terakhir. Malioboro pun akan dibersihkan dan nantinya benar-benar menjadi kawasan pedestrian.
Karenanya Malioboro diharapkan menjadi panggung terpanjang bagi kegiatan budaya dan seni di Yogyakarta. Dengan demikian kawasan tersebut akan lebih banyak memiliki manfaat bagi masyarakat.
"Malioboro bisa jadi wadah, bisa digunakan seluas luasnya untuk kegiatan positif. Malioboro sebagai panggung terpanjang yang bisa dieksplorasi untuk diadakan acara-acara kebudayaan seperti yang sudah berjalan. Inilah yang bisa dimanfaatkan masyarakat," papar Kepala Taman Budaya Yogyakarta, Purwiati disela Program Eksperimentasi Seni Musik di Yogyakarta, Senin (23/9/2024).
Selama ini, menurut Purwiati banyak kegiatan budaya dan tradisi yang memiliki keterbatasan tempat. TBY menjadi salah satu tempat yang digunakan masyarakat untuk menggelar kegiatan budaya dan seni.
Baca Juga: Kebakaran Hanguskan Rumah dan Laundry di Timoho Jogja, Diduga Gas Bocor
Namun dengan penataan Malioboro dan kawasan Sumbu Filosofi lainnya yang semakin baik, beragam kegiatan kebudayaan bisa dilaksanakan di sepanjang kawasan tersebut. Komunitas-komunitas seni dan budaya lain yang bisa memanfaatkan kawasan tersebut untuk berkreasi.
Apalagi jumlah organisasi seni pertunjukan di DIY, berdasarkan data Dinas Kebudayaan DIY pada 2024 ini sudah mencapai 8.757 kelompok. Organisasi seni rupa ada 29 kelompok, organisasi Sinematografi 44 kelompok dan masih banyak lagi.
"Kalau yang ada selama ini kan baru Seloso Wagen ya, tapi kedepan diharapkan bisa lebih banyak lagi dalam rangka mengakomodir semua pihak dalam menjaga kelestarian sumbu filosofi itu sendiri. Jadi kegiatan kebudayaan tidak hanya di TBY tapi di area sumbu filosofis khususnya di Malioboro," paparnya.
Sementara komposer etnik muda, Jaeko Siena mengungkapkan seniman-seniman muda dari Yogyakarta perlu mendapatkan wadah untuk berkreasi lebih luas di kota ini.
"Apalagi mereka ikut berperan penting dalam mengembangkan dan melestarikan budaya," jelasnya.
Baca Juga: Data Ganda Dipangkas, DPT Pilkada Yogyakarta 2024 Turun Jadi 320 Ribu
Jaeko menambahkan, salah satu peran yang dilakukannya dalam melestarikan seni tradisional diantaranya melalui Pertunjukan bertajuk "Samirana," pada 26 September 2024 besok. Dia akan menampilkan 8 komposisi dengan durasi yang beragam dengan menghadirkan bunyi-bunyian yang membangkitkan memori masa lalu, seperti bunyi gerobak kue putu, suara layang-layang dan lainya.
Dia juga menggunakan instrumen non-konvensional seperti mangkok stainless dengan berbagai ukuran yang menghasilkan nada unik, serta sendaren atau sawangan dari layang-layang. Jaeko juga memadukan ansambel suling dengan teknik inovatif untuk membawa penonton dalam perjalanan bunyi yang mendalam.
"Beragam bunyi unik tersebut akan menjadi instrumen unik dan menjadi komposisi yang utuh. Bunyi gerobak putu itu kan sekarang jarang sekali terdengar, kemudian suara kaleng untuk mengiringi jathilan itu jarang sekali. Anak-anak sekarang lebih senang main gadget. Sehingga ini menjadi tantangan juga buat saya untuk bereksperimentasi," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
3 Tim Mahal dari Liga 2: Skuat Bernilai Miliaran Rupiah!
-
Kraton Yogyakarta Tuntut PT KAI Rp1000 Buntut Klaim Lahan di Stasiun Tugu Yogyakarta
-
Waspada! Sesar Opak Aktif, Ini Daerah di Jogja yang Dilaluinya
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci
-
Mary Jane Bisa Kumpul Keluarga, Buat Pesan Menyentuh sebelum Keluar dari Lapas Jogja
-
Menteri LH Marah soal Sampah, 5 Truk dari Jogja Tertangkap Basah Buang Limbah di Gunungkidul
-
Anggaran Sampah Jogja Terungkap, hanya 40 Persen dari Rp96 Miliar untuk Atasi Timbunan