Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Senin, 23 September 2024 | 20:26 WIB
Paslon Bupati dan Wakil Bupati Bantul, Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro Hadi datang ke KPU dengan kostum unik untuk pengundian nomor urut, Senin (23/9/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Julianto]

SuaraJogja.id - Pengundian nomor urut pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati untuk Pilkada Bantul 2024 dilaksanakan Senin (23/9/2024). Pengundian ini nampaknya menjadi ajang dari pasangan calon bupati dan wakil bupati menunjukkan sikap dan pemikiran mereka dalam Pilkada kali ini.

Untoro Hariadi-Wahyudi Anggoro Hadi hadir dengan mengenakan baju lurik namun bercorak modern berwarna merah dan putih. Kebetulan salah satu dusun bekas Wahyudi menjabat sebagai lurah memang menjadi sentra kain lurik.

Tak lupa, keduanya memakai peci warna hitam. Peci memang selama ini juga identik dengan calon Wakil Bupati Wahyudi Anggoro Hadi. Pendukungnya mengibaratkan jika Wahyudi seperti Gus Baha yang dikenal sebagai kyai kondang rendah hati.

Pasangan ini datang bersama dengan rombongan menggunakan perkusi dan sapu. Paslon Untoro-Wahyudi juga sempat menyapu halaman depan KPU Bantul. Mereka memiliki maksud yang menciptakan Bantul bersih.

Baca Juga: Danang Maharsa Siap Dievaluasi Jika Terbukti Gunakan Fasilitas Negara Saat Kampanye di Pilkada Sleman

"Kami membawa sapu lidi dan melakukan bersih-bersih karena ingin menciptakan Bantul yang bersih,"ujar Wahyudi.

Pasangan yang diusung PAN dan PBB ini mendapatkan nomor urut 1 yang mereka simbolkan selaras dengan perjalanannya dengan Wahyudi Anggoro Hadi dalam menjadi peserta Pilkada. Satu itu artinya konsep permulaan, konsep ketauhidan dan itu sesuai perjalanan mereka hingga bisa mendaftar ke KPU.

"Tanpa pertolongan Allah kami tidak sampai di sini," ujar calon Bupati nomor urut satu, Untoro Hariadi

Sementara pasangan Joko B Purnomo dan Ronny Indra Gunawan hadir dengan menggunaka jip. Rombongan juga diiringi kesenian tari dengan mengenakan pakaian anoman dan tokoh wayang lainnya. Iringan musik tradisional menggema di sepanjang perjalanan.

Mengenakan baju berwarna biru muda, celana panjang, sepatu, dan peci berwarna hitam, Joko-Rony kemudian turun dan menari di belakang penari menggunakan pakaian anoman dan tokoh wayang. Tari itu merupakan hasil kreasi Joko.

Baca Juga: Optimis Menang, Harda-Danang Maknai Nomor Urut 2 Sebagai Keseimbangan Membangun Sleman

"Tari itu hasil kreasi dari Pak Joko. Beliau memang seniman," tutur Ketua Bapilu pasangan Jonny, Suratman

Pasangan ini sendiri mendapat nomor urut 3 dalam pengundian tersebut. Menurut Joko Purnomo, angka tiga itu berdaulat politik, pengembangan kebudayaan dan berdikari di ekonomi.

"Kita bersyukur mendapat nomor tiga, semuanya baik.

Setelah paslon Jonny, rombongan Paslon yang datang adalah Abdul Halim Muslih - Aris Suharyanta. Pasangan ini datang dengan menggunakan mobil hias berbentuk perahu.

Sementara pasangan Halim-Aris datang ke dengan menggunakan mobil hias bentuk kapal. Mereka hadir ke KPU Bantul dengan mengenakan baju putih dan celana coklat dan peci hitam pada pukul 10.20 WIB. Pihaknya sengaja membawa mobil berbentuk perahu karena sesuai dengan visi dan misi dari DIY menyongsong abad samudra.

Calon ini mendapat nomor urut 2 yang merupakan simbol keseimbangan. Nomor dua ini mengingatkan dan menyadarkan pada fitrah kemanusiaan yakni mengabdi kepada Tuhan dan berbuat baik kepada sesama manusia.

"Angka 2 juga keseimbangan, melanjutkan tradisi pemerintahan daeah yang adil dan tidak emban cinde emban siladan," tutur Halim.

Kontributor : Julianto

Load More