SuaraJogja.id - Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, melakukan seleksi peserta program Kerja Sambil Kuliah "Kersaku Sembada" gelombang dua bagi anak dari keluarga miskin dan rentan miskin di wilayah itu.
"Dalam program 'Kersaku Sembada' gelombang dua ini kami bekerja sama dengan PT Chemco Harapan Nusantara, Tangerang," kata Ketua TKPK Kabupaten Sleman Danang Maharsa di Sleman, Selasa.
Menurut dia, melalui program tersebut nantinya para peserta mendapat kesempatan magang kerja di PT Chemco Harapan Nusantara sambil kuliah.
"Peserta tidak perlu membayar uang kuliah sebab sudah diurus oleh perusahaan. Peserta juga diberikan fasilitas berupa tempat tinggal di kompleks perumahan dan disediakan kendaraan antar jemput," katanya.
Ia mengatakan, dengan standar pengupahan di Tangerang dan Karawang, peserta bisa memenuhi kebutuhan hidup harian dari uang saku yang mereka terima. Jika mereka berhemat, mereka bahkan bisa menabung.
"Dalam waktu empat tahun para peserta diharapkan dapat meraih gelar sarjana. Pada saat yang sama mereka sudah mengantongi pengalaman kerja yang sangat mencukupi. Pengalaman kerja merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi pencari kerja," katanya.
Danang yang juga merupakan Wakil Bupati Sleman tersebut mengatakan bahwa skema yang diterapkan dalam program "Kersaku Sembada" adalah dua tahun magang kerja. Selanjutnya pada tahun ketiga dan keempat para peserta diberi kesempatan menjadi karyawan kontrak. Dengan demikian keberlanjutan kuliah terus terjamin.
Ia mengatakan, Pemkab Sleman sudah membukakan jalan dan memfasilitasi, maka peserta yang lolos seleksi harus memanfaatkan peluang ini sebaik mungkin.
"Saya senang ketika bisa membantu warga untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. Saya harapkan peserta tidak mudah putus asa. Program ini merupakan tangga untuk menggapai hidup lebih baik agar tidak mewarisi kesulitan hidup yang dihadapi orang tua. Tantangan dan hambatan selama mengikuti program harus bisa diatasi," katanya.
Program "Kersaku Sembada" merupakan program unggulan TKPK Kabupaten Sleman. Program itu merupakan salah satu langkah memutus rantai kemiskinan.
"Anak-anak dari keluarga kurang mampu, ketika kelak berumah tangga jangan sampai langsung masuk golongan kurang mampu," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
-
6 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Jumbo, Tahan Lama Lancar Main Game
-
Koji Takasaki Pimpin Laga Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam, Pernah Usir Muhammad Ferarri
Terkini
-
Kakak Ipar Arya Daru Ungkap Kondisi Istri: Minta Masyarakat Kawal Kasus dengan Empati
-
Arya Daru Putuskan Bunuh Diri? Keluarga Akui Tak Pernah Dengar Almarhum Mengeluh soal Kerjaan
-
Jadi Korban Tabrak Lari, Innova Dikemudikan Mahasiswa Terjun Bebas Timpa Rumah Warga di Sleman
-
Titah Sultan Turun Tangan! PSIM Resmi Berkandang di Maguwoharjo dengan Syarat Ketat
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Polisi Sebut Bunuh Diri, Keluarga Bantah Keras!