SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengimbau masyarakat di daerah ini mewaspadai kebakaran akibat aktivitas membakar sampah, terutama di areal dengan hembusan angin kencang.
"Dengan melihat data kejadian kebakaran di Bantul pada 2024, potensi tertinggi kebakaran diakibatkan karena sampah, sehingga harus diwaspadai," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) BPBD Bantul Irawan Kurnianto saat dikonfirmasi di Bantul, Sabtu.
Menurut dia, jika masyarakat terpaksa mengelola sampah secara mandiri dengan cara dibakar, maka harus memperhatikan beberapa hal antara lain waktu pembakaran jangan memilih saat angin berhembus kencang.
"Kemudian jangan meninggalkan bara api yang masih menyala, jauhkan pembakaran dari barang-barang yang mudah terjadi pembakaran dan perambatan api," katanya.
Baca Juga: KPU Bantul Selesaikan Tahapan Sortir dan Rangkai Kotak Suara Pilkada
Menurut dia, Damkarmat BPBD Bantul siaga melakukan penanganan jika ada laporan kejadian kebakaran di tengah masyarakat, sehingga apabila api terlanjur tidak terkendali, masyarakat bisa menghubungi nomor 0274 6462100 atau call center 112.
Lebih lanjut dia mengatakan jumlah penanganan kebakaran oleh Damkarmat BPBD Bantul selama 2024 hingga 27 September mencapai 198 kejadian di Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK).
Selain itu BPBD Bantul juga melakukan penanganan 22 kejadian di luar WMK, serta menangani 4 kejadian kebakaran di luar wilayah Kabupaten Bantul.
Akibat kejadian kebakaran tersebut, kata dia, menyebabkan kerugian sebesar Rp1,43 miliar di Bantul dalam WMK, sebesar Rp199,7 juta di Kabupaten Bantul luar WMK, dan sebesar Rp290 juta di luar wilayah Bantul.
Dia mengatakan dilihat dari penyebab kejadian kebakaran, faktor membakar sampah dan barang bekas menjadi penyebab tertinggi dengan 114 kejadian, disusul akibat korsleting listrik sebanyak 45 kejadian.
Baca Juga: Bawaslu Bantul Ingatkan Lingkungan Tempat Ibadah Dilarang Pasang APK
"Selanjutnya kebakaran akibat kelalaian manusia berjumlah 33 kejadian, belum diketahui penyebabnya ada 22 kejadian, akibat kebocoran gas 16 kejadian, dan faktor kesengajaan ada empat kejadian," katanya.
Berita Terkait
-
Emiten PPRO Tekan Biaya Sampah di Hunian Apartemen Lewat Budidaya Maggot
-
Pria di Cilandak Apes usai Nekat Oplos Gas LPG 3 Kg, BS Masih Bisa Berlari saat Tubuhnya Terbakar
-
Dilumat Si Jago Merah, Begini Detik-detik Gedung BPJS di Cempaka Putih Terbakar
-
Gelisah karena Sampah, Ini Sosok Kartini Masa Kini di Sektor Lingkungan
-
Perkuat Pemadam Kebakaran, Kemendagri Bakal Jalin Kerja Sama dengan Denmark
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Gelombang Kekesalan Jakmania Memuncak: Carlos Pena di Ujung Tanduk Pemecatan
-
Hasil Seri Kontra Arema FC Bikin Bangga Persebaya, Ini Penyebabnya
-
Pratama Arhan Mulai 'Terbuang' dari Timnas Indonesia, Mertua Acuh: Terserah
-
Heboh Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Jepang-Eropa Harga di Bawah Rp100 Juta
Terkini
-
'Ora Tak Kasih Tahu Sekarang' Sekda DIY Bungkam Soal Jadwal Baru Pengosongan ABA
-
Miris Tanah Warga Bantul Digadai Rp1,5 M Tanpa Sepengetahuan, Pemkab Janji Beri Keadilan
-
Korupsi Makin Gila, Novel Baswedan Desak RUU Perampasan Aset Segera Disahkan
-
Buruan, Ini Link DANA Kaget Terbaru untuk Warga Jogja Jangan Sampai Kehabisan
-
Drama TKP ABA Jogja, Sewa Habis, Pedagang dan Jukir Ngotot Tolak Relokasi