SuaraJogja.id - Presiden terpilih RI Prabowo Subianto dikabarkan bakal membentuk kabinet zaken yang diisi oleh individu-individu kompeten, meski mereka bisa juga diajukan oleh partai politik. Komposisi menteri itu disebut akan rampung sebelum pelantikan pada 20 Oktober mendatang.
Kabinet zaken merupakan kabinet pemerintahan yang terdiri dari para ahli yang memiliki keahlian pada bidang tertentu. Para ahli dalam kabinet zaken dipilih tanpa mempertimbangkan keterlibatan politis.
Selain kabinet zaken, jumlah pos kementerian pun dikabarkan bakal ditambah pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran. Pakar Komunikasi Politik UGM, Kuskridho Ambardi, menilai besar kecilnya komposisi menteri di kabinet akan berpengaruh pada jalannya pemerintahan.
"Saya melihat Pak Prabowo ini berfokus membentuk batalyon yang besar dan disiplin. Jadi saya kira kesejahteraan rakyat itu belum terlihat dalam pertimbangan Pak Prabowo," kata pria yang akrab disapa Dodi, Minggu (29/9/2024).
Dikhawatirkan Dodi, menggelembungnya jumlah kabinet itu akan menghasilkan pemerintahan yang terlalu banyak kepentingan dan lambat dalam bekerja. Selain itu penambahan tersebut memerlukan lebih banyak anggaran hanya untuk melaksanakan program pemerintah.
Kemudian dari segi partisipasi masyarakat, Dodi memprediksi akan adanya penurunan dibanding masa pemerintahan Jokowi yang berlangsung selama sepuluh tahun terakhir. Latar belakang militer Prabowo itu akan sangat berpengaruh dalam pemerintahannya nanti.
"Pak Prabowo pernah berkata akan berguru langsung dengan Pak Jokowi, tidak dengan pakar atau expert. Mungkin beliau membentuk pemerintahan ini bukan dalam dialog, tapi barisan," ucapnya.
Menurutnya, kemungkinan besar pemerintahan Prabowo cenderung melanjutkan kepemimpinan Jokowi. Namun ada perbedaan ciri khas yang ditunjukkan dari sikap Prabowo di media selama ini.
"Saya melihat Pak Prabowo itu suka dengan 'kemegahan'. Beliau memiliki latar belakang militer, dan saya kira ini nanti ada implikasinya dengan cara beliau memimpin," tuturnya.
Baca Juga: ASN di DIY Dilarang Pose Politik, Siap-siap Disanksi Tegas
Di sisi lain, Dodi melihat ada upaya Prabowo untuk menghadirkan gaya kepemimpinan sipil. Hal itu diharapkan bisa tetap dipertahankan hingga nanti.
"Jadi harapan saya, sisi sipil itu yang agak sedikit terbuka, sedikit mau berdialog itu masih terpelihara. Itu harapan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
Terkini
-
Efek Prabowo: Pacuan Kuda Meledak! Harga Kuda Pacu Tembus Miliaran
-
Bahaya di Balik Kesepakatan Prabowo-Trump: Data Pribadi WNI Jadi Taruhan?
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!