SuaraJogja.id - Sosok Mahmud Ardi Widanto untuk kedua kalinya maju dalam kontestasi Pilkada Gunungkidul.
Diketahui, calon wakil bupati yang berpasangan dengan Sunaryanta di Pilkada Gunungkidul 2024 tersebut sebelumnya juga pernah bertarung di kontestasi yang sama pada 2019.
Kala itu, ia sempat berpasangan dengan Sutrisna Wibawa yang kini bakal jadi pesaingnya di Pilkada Gunungkidul 2024.
Siapakah sosok Mahmud Ardi Widanto?
Baca Juga: Tersandera Rekomendasi PDI Perjuangan, Alkap DPRD Gunungkidul Kosong
Profil
Mahmud Ardi Widanto lahir pada 20 Desember 1984 di Yogyakarta. Ia merupakan putra asli Madusari, Wonosari.
Pendidikan
Ia merampungkan studinya di Fisipol UGM serta jurusan Hukum di UII Yogyakarta setelah lulus dari SMA MUHI Yogyakarta.
Mengutip dari profil di akun Facebook miliknya, Mahmud Ardi Widanto merupakan Direktur Utama CV Sengon Mandiri.
Baca Juga: Siap-siap, Desk Pilkada Bantul Mulai Bergerak, Awasi Ketat dari Laporan hingga Kampanye
Kariernya di bidang politik tak lepas dari pengaruh sang ayah yakni Totok Daryanto yang juga seorang politisi.
Ayahnya merupakan Wakil Ketua Badan Legislatif DPR RI serta Bendahara Umum PAN.
Saat menginjak usia 30 tahun, Mahmud Ardi Widanto telah menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD di Bantul.
Terkini, ia berstatus sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah atau DPD PAN Bantul.
Selama duduk sebagai anggota legislatif, sepak terjang kader Muhammadiyah tersebut cukup mentereng.
Ketika masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Bantul, ia turut memberi kontribusi terhadap kelestarian pasar tradisional. Salah satu langkahnya yakni memperjuangkan pembatasan minimarket dan memperluas akses pasar.
Upaya tersebut berujung pada disahkannya Peraturan Daerah atau Perda Nomor 4 Tahun 2017.
Selain melestarikan keberadaan pasar tradisional, sosok yang akrab disapa Mas Ardi tersebut juga turut mendorong pengangkatan CPNS dari Tenaga Honorere di tahun 2014.
Pada 2019, melalui kewenangannya di DPRD berhasil memuluskan anggaran untuk renovasi Stadion Sultan Agung senilai Rp5 miliar.
Tak hanya urusan infrastruktur, Mas Ardi juga turut membantu rekonsiliasi antara dua suporter Persiba Bantul yakni Paserbumi dan Curva Nod Famiglia.
Rekonsiliasi itu ditandai dengan lahirnya ikrar persatuan pada 15 Januari 2015.
Berdasarkan data dari LHKPN di situs KPK, per 31 Agustus 2020, total harta kekayaan Mahmud Ardi Widanto yang dilaporkan sebanyak Rp4.141.014.539.
Rinciannya tanah dan bangunan seluas 395 m2/255 m2 di Kota Yogyakarta, hasil sendiri senilai Rp4 miliar.
Alat transportasi dan mesin berupa mobil Honda Brio tahun 2017, hasil sendiri senilai Rp140 juta.
Ia tak memiliki harta bergerak lainnya dan juga surat berharga.
Tercatat ia memiliki kas dan setara kas senilai Rp1.014.539.
Ia tak memiliki harta lainnya dan utang.
Pilkada Gunungkidul 2024
Setelah sempat gagal di Pilkada sebelumnya ketika berpasangan dengan Sutrisna Wibawa, Mas Ardi kembali maju dalam kontestasi serupa.
Kali ini ia maju mendampingi petahana Bupati Gunungkidul Sunaryanta.
Sunaryanta dan Mas Ardi maju dalam Pilkada Gunungkidul 2024 diusung oleh 8 partai yakni satu partai parlemen yakni PAN kemudian disokong lima partai non parlemen yakni PSI, PPP, Hanura, Partai Ummat, Gelora serta PKN.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 12 Kode Redeem FF Hari Ini 6 Juli 2025, Emote dan Skin Senjata Spesial Event Faded Wheel
- Siapa Finn Dicke? Gelandang Keturunan Indonesia Incaran PSSI Latihan Bersama Rafael Struick
- Update Harga Honda Vario Juli 2025, Mending Beli Baru atau Motor Bekas?
Pilihan
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
-
Heboh Nasi Kotak Piala Presiden 2025, Netizen Bandingkan Isi Menu MBG ke Jurnalis Inggris
Terkini
-
Diplomat Muda Tewas Terlilit Lakban: Keluarga Tunggu Kedatangan Jenazah di Yogyakarta
-
PHK Merajalela, Pekerja Formal Jadi Informal: Krisis Ketenagakerjaan Indonesia Semakin Dalam?
-
Pelemparan Batu KA di Klaten Lukai 2 Korban, KAI dan Aparat Buru Pelaku
-
BRI Perkuat Peran dalam Green Economy Lewat Green Financing Hingga Capai Rp89,9 Triliun
-
Eksekusi Paksa Satu Rumah di Lempuyangan: Penghuni Layangkan Gugatan, LBH Siap Lawan PT KAI