SuaraJogja.id - Rekayasa lalu lintas diberlakukan di ruas simpang tiga tepatnya sebelah selatan UPN Veteran Yogyakarta. Hal ini bertujuan untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi di ruas jalan tersebut.
Kasatlantas Polresta Sleman, AKP Fikri Kurniawan menuturkan rekayasa lalu lintas itu sudah dilakukan mulai Kamis (26/9/2024) kemarin dan masih akan terus dievaluasi penerapannya. Analisis kemacetan pun bakal dilakukan untuk melihat efektivitas rekayasa tersebut.
"Memang kita melakukan rekayasa itu untuk mengurangi kemacetan dan membuat masyarakat akan tahu rambu-rambu di sana," kata Fikri saat dikonfirmasi, Rabu (2/10/2024).
Dipaparkan Fikri, rekayasa lalu lintas di kawasan tersebut dengan membuat konsep seperti bunderan. Jika datang dari arah utara tepatnya simpang UPN menuju barat sekarang tidak bisa langsung lurus.
Pengendara diminta untuk memutar terlebih dulu melewati pulau yang ada di tengah persimpangan jalan tersebut. Baru kemudian bisa melintas ke arah barat.
Lalu bagi pengendara dari arah timur serta selatan Gang Puluhdadi dilarang untuk belok kanan atau lurus ke arah simpang UPN. Melainkan juga diminta untuk memutar dan melewati pulau terlebih dulu.
Kemudian arus lalu lintas dari selatan atau tepatnya Jalan Seturan langsung lurus ke utara dilarang belok kanan. Sehingga tetap memutar dan melewati pulau dulu kemudian ke arah utara.
"Banyak masukan dari masyarakat, keresahan dari masyarakat di sana, sering terjadi macet dari traffic light UPN ke selatan macet banget. Nah makanya kita buat rekayasa itu untuk memperlancar arus lalu lintas biar tidak ada kemacetan," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di lokasi, sejumlah rambu telah terpasang di sekitar lokasi. Ruas jalan tersebut juga telah diberikan pemisah dengan menggunakan water barrier.
Baca Juga: Pemkab Sleman Deklarasi Netral Jelang Pilkada 2024, Hak Pilih ASN Hanya Digunakan di Bilik Suara!
Untuk tahap awal ini, Fikri berharap masyarakat bisa memperhatikan rambu-rambu yang ada. Sehingga arus lalu lintas bisa semakin lancar.
"Nanti itu kita evaluasi lagi kurang lebih selama 1 minggu kalau itu memang itu sudah terencana bagus masyarakat udah mulai tahu, nanti kita lanjutkan seterusnya. Apabila memang ternyata masih macet mengakibatkan laka lantas dan sebagainya kita akan evaluasi lagi, kita ubah dengan cara yang berbeda," ujar dia.
Berita Terkait
-
Pemkab Sleman Deklarasi Netral Jelang Pilkada 2024, Hak Pilih ASN Hanya Digunakan di Bilik Suara!
-
Mulai Hari Ini TPST di Sleman Hanya Terima Sampah Anorganik Dalam Bentuk Curah, DLH: Bila Bondotan Akan Dikembalikan
-
Muncul Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN Gegara Sabun Berstiker, BKPP Sleman Tunggu Rekomendasi BKN
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas