SuaraJogja.id - Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim M.Psi mengatakan hukuman fisik belum tentu cocok untuk semua anak dalam upaya mengubah perilakunya.
“Karena yang terjadi banyak sekarang orang tua melakukan hukuman fisik anak tetap tidak berubah, itu artinya hukuman ini tidak membuat anak jera dan mengubah perilakunya, mungkin harus dengan pendekatan lain,” kata psikolog yang biasa disapa Romi seperti dikutip dari Antara, Jumat (4/10/2024).
Dia mengatakan banyak alasan anak melakukan pelanggaran. Biasanya karena tidak mengetahui atau tidak memiliki pemahaman terhadap aturan yang berlaku, ingin mencari perhatian di sekitarnya atau terpaksa melakukan pelanggaran karena situasi tertentu.
Hukuman fisik seperti memukul tidak bisa dijadikan satu alat untuk bisa membuat perilaku anak berubah. Dalam prosesnya, anak harus mengetahui konsekuensi dari melakukan pelanggaran tersebut dan mengetahui manfaat jika tidak melakukan hal yang melanggar peraturan.
Romi juga mengatakan mengubah perilaku anak harus dilihat dari sisi kognitif, afektif, dan psikomotor yang disebut dengan shaping atau membentuk perilaku.
“Bisa dengan cara macam-macam, jadi memberikan informasi pemahaman dulu, kognitif, afektif, baru psikomotor supaya dalam proses perilaku dia paham kalau ini untuk kebaikan dia, mungkin dia tidak akan melakukan lagi hal-hal yang buruk lagi,” katanya.
Romi menjelaskan orang tua bisa memberikan pemahaman melalui komunikasi secara kognitif dan melihat dampak emosinya jika dia tidak melakukan pelanggaran. Dari cara ini secara psikomotor anak akan menghentikan perilaku buruk tersebut.
Pemahaman tentang konsekuensi juga perlu diberikan agar anak paham kenapa ia tidak boleh melakukan hal yang melanggar ketentuan.
Menurutnya, hukuman tidak harus selalu diberikan jika anak membuat kesalahan. Namun juga tidak boleh terlalu dimanjakan dengan hadiah sebagai tanda anak menuruti kemauan orang tua karena bisa merusak mentalnya dan selalu mengharapkan imbalan.
“Hukuman kalau bisa diambil sebagai langkah terakhir, kalau masih bisa diajak bicara, masih bisa memberikan informasi kepada anak kenapa dia melakukan pelanggaran itu, nasihat dengan volume suara masih tidak terlalu tinggi, sehingga anak tidak takut pada orang tua,” katanya.
Anak yang sering diberikan hukuman, kata Romi, bisa menjadikan mereka anak pemberang atau kasar di luar rumah karena melihat apa yang diperlakukan oleh orang tua kepadanya. Anak juga bisa menjadi tertekan, tidak percaya diri, penuh dengan self esteem yang rendah karena dipermalukan. Sehingga menghukum anak memiliki banyak dampak psikologis dan sebaiknya tidak memukul, melakukan hukuman fisik maupun hukuman verbal.
Berita Terkait
-
Bukan Klitih, Ini Fakta di Balik Penangkapan Sekelompok Remaja di Selokan Mataram
-
Korban Kekerasan Seksual di Gunungkidul Meningkat, Sebagian Terjadi di Lingkungan Pondok Pesantren
-
Rangkul Anak Muda Sleman, Harda-Danang Siapkan Trik Khusus
-
Polisi Bongkar Skenario Busuk Penganiayaan di Jogja, Ancaman Penjara Seumur Hidup Menanti Tersangka
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
Keracunan Makanan Siswa Sleman: Semua Pasien Pulang, Tapi Investigasi Terus Berlanjut!
-
Roy Suryo Buka-bukaan Soal Buku 'Jokowi's White Paper': Dari IPK Jokowi hingga Kajian Forensik
-
Soft Launching Buku Roy Suryo dkk di UGM 'Diganggu', AC dan Lampu Dipadamkan
-
View Menoreh dari Foodcourt Pasar Godean? Ini Rencana Pemkab Sleman
-
Swiss-Belhotel Airport Yogyakarta Gelar Pemotretan Road to Prawirotaman Fashion on the Street