Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 08 Oktober 2024 | 14:49 WIB
Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, pada Senin (7/10/2024) menggambarkan situasi di Gaza sebagai "terjun bebas ke dalam barbarisme," menyoroti kebutuhan mendesak akan diplomasi dan penghentian kekerasan. /ANTARA/Anadolu/py

SuaraJogja.id - Satu tahun sudah pasukan Israel melakukan tindakan genosida di Gaza, Palestina. Puluhan ribu orang menjadi korban atas pembantaian keji tersebut.

Menyoroti hal itu, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya tidak mengubah pernyataannya. PBNU sejak awal meminta segala bentuk kekerasan itu dihentikan.

"Nah itu [setahun genosida di Gaza] kami sudah nyatakan, PBNU, sejak itu meletus pernyataan kami adalah hentikan kekerasan, hentikan kekerasan segera. Apapun alasannya," kata Gus Yahya, saat ditemui di Fisipol UGM, Selasa (8/10/2024).

"Urusan yang lain soal nanti kita runding tapi berhenti dulu kekerasan," imbuhnya.

Baca Juga: Berseloroh Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Gus Yahya: Minimal Separuhnya Kader NU

Jika kekerasan dalam bentuk apapun itu, termasuk dalam genosida di Gaza ini, tidak berhenti dikhawatirkan akan semakin meluas. Apalagi kini konflik tersebut sudah meluas hingga ke beberapa negara, salah satunya Lebanon.

"Kalau kekerasan tidak berhenti, kekerasan apapun, selama tidak dihentikan dia akan terus meluas dan karena ini tidak dihentikan sampai sekarang ya akan terus meluas," tuturnya.

"Sekarang meluas membawa Lebanon, Iran, Yaman dan seterusnya, dan kalau tidak dihentikan jangan kaget kalau kemudian meluas sampai ya kita berada dalam ancaman perang besar yang luar biasa berbahaya bagi dunia," sambungnya.

Gus Yahya menegaskan kekerasan itu harus segera dihentikan. Diganti dengan perundingan dengan cara yang lebih beradab.

"Maka sekali lagi, hentikan, hentikan sekarang juga, berhenti pegang bedhil [senjata], berhenti nembak, berhenti berbuat kekerasan, apapun masalahnya mari kita bicarakan dengan cara berunding secara beradab," ujarnya.

Baca Juga: Donasiku Peduli Sesama: Berbagi Asa dari Gaza hingga Pelosok Negeri

Load More