SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menyebut stok air bersih untuk penanganan kekeringan dampak kemarau panjang tahun 2024 hingga saat ini masih tersisa sebanyak 250 tangki.
"Kalau yang kami sediakan itu sebanyak 426 tangki, dikurangi 176 tangki yang sudah didistribusikan ke wilayah kekeringan sampai 7 Oktober, sehingga masih ada 250 tangki lagi," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol saat dikonfirmasi di Bantul, Selasa.
Dia mengatakan sebanyak 176 tangki air dari BPBD Bantul tersebut rinciannya sejumlah 135 tangki dari internal instansinya, kemudian sebanyak 41 tangki air merupakan donasi dari masyarakat yang disalurkan melalui BPBD Bantul.
Menurut dia, dengan sisa tangki air yang dikelola BPBD Bantul sebanyak 250 tangki tersebut diyakini masih mencukupi kebutuhan untuk penanganan dampak kekeringan di Bantul, terlebih ada juga disediakan dari instansi lain kolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda).
Baca Juga: Siapa Aris Suhariyanta? Mantan Kepala DPUPKP yang Dipinang Jadi Cawabup Bantul
"Semoga perkiraan kita pada akhir Oktober nanti sudah merata hujannya. Selain BPBD, bantuan air bersih juga kolaborasi dengan PMI (Palang Merah Indonesia), Tagana (Taruna Siaga Bencana) Dinsos, DLH (Dinas Lingkungan Hidup), maupun donasi," katanya.
Sementara itu Komandan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah mengatakan berdasarkan infografis droping air bersih wilayah Bantul sejak 29 Juni sampai 7 Oktober 2024 telah didistribusi sebanyak 500 tangki atau sebanyak 2,5 juta liter air.
Dia mengatakan 500 tangki tersebut detail armadanya berasal dari BPBD Bantul sebanyak 176 tangki, dari PMI sebanyak 116 tangki, Tagana Dinas Sosial sejumlah 72 tangki, dan DLH Bantul sebanyak 27 tangki, serta donasi dari masyarakat sebanyak 109 tangki.
"Untuk data masyarakat penerima manfaat bantuan air bersih sebanyak 2.727 Kepala Keluarga (KK) terdiri sebanyak 12.300 jiwa. Mereka tersebar di delapan kecamatan, 18 kelurahan, 39 dusun (pedukuhan)," katanya.
Menurut dia, wilayah Bantul yang terkena dampak kekeringan paling banyak ada di daerah Kecamatan Dlingo dengan bantuan air yang diterima 174 tangki atau 870 ribu liter, kemudian daerah Kecamatan Pundong dengan bantuan total 116 tangki atau 580 ribu liter.
Baca Juga: Detik-detik Truk Hantam Pemotor di Bantul, Ibu Hamil Tewas, Suami Luka-luka
Berita Terkait
Terpopuler
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 3 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 untuk Mengatasi Flek Hitam, Harga Mulai Rp30 Ribuan
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- Semakin Ganas, 3 Winger Persib Bandung di BRI Liga 1 Musim Depan
- Mengenal Sosok Nadya Pasha, Ramai Disebut Istri Indra Bruggman dan Sudah Punya 3 Anak
Pilihan
-
5 Sunscreen SPF 50 Terbaik untuk Kulit Berjerawat, Terasa Ringan Lebih Cepat Meresap
-
Daftar 5 Sunscreen untuk Kulit Berjerawat, Cegah Penuaan Dini Kandungan SPF Teruji
-
Setelah Naik Tinggi Imbas Perang Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Akhirnya Stabil
-
Potret Ayah dan Ibu Justin Hubner, Calon Mertua Jennifer Coppen?
-
Daftar 7 Sepatu Lari Brand Lokal Terbaik, Kombinasi Kenyamanan dan Daya Tahan
Terkini
-
Mahasiswa KKN UGM yang Sempat Hilang saat Laka Perahu di Maluku Ditemukan Meninggal Dunia
-
Jalur Afirmasi SPMB DIY 2025 Tercoreng Ombudsman Temukan Data Ganda dan Penyalahgunaan
-
E-Katalog Diduga Jadi Modus Korupsi Pengadaan TIK di Gunungkidul, Polda DIY Bertindak
-
Raup Untung Jutaan Rupiah per Hari, Wisata Foto Adat Jawa di Malioboro Diserbu Wisatawan
-
UGM Segera Fasilitasi Pemulangan Jenazah Mahasiswa KKN yang Meninggal Akibat Laka Laut di Maluku