SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta selama musim kemarau 2024 hingga September ini telah mendistribusikan bantuan air bersih sebanyak 1,56 juta liter ke wilayah yang masyarakatnya terdampak kekeringan.
"Berdasarkan infografis droping air bersih wilayah Bantul, total yang telah didistribusikan hingga 22 September 2024 sebanyak 1.560.000 liter air atau sebanyak 312 tangki," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol saat dikonfirmasi di Bantul, Selasa.
Bantuan air bersih tersebut berasal dari berbagai instansi terkait, yaitu BPBD Bantul sebanyak 118 tangki, Palang Merah Indonesia (PMI) sebanyak 70 tangki, Tagana sebanyak 52 tangki, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sebanyak 15 tangki dan donasi sebanyak 57 tangki.
Menurut dia, distribusi air bersih dalam upaya penanggulangan wilayah kekeringan tersebut mengacu pada Surat Keputusan (SK) Bupati Bantul Nomor 442 Tahun 2024 tentang Status Siaga Darurat Kekeringan di Kabupaten Bantul.
"Berdasarkan perkiraan musim kemarau tahun 2024, beberapa wilayah di Kabupaten Bantul terutama di daerah perbukitan, dan dataran tinggi, berpotensi terjadi kekeringan, dan kekurangan air bersih," katanya.
Berdasarkan data, wilayah di Bantul yang terdampak kekeringan dan mendapat bantuan air bersih dari pemerintah tersebut tersebar di tujuh kecamatan.
"Data penerima manfaat bantuan air bersih tersebut sebanyak 1.818 kepala keluarga (KK) terdiri 7.319 jiwa yang tersebar di tujuh kecamatan, terdiri dari 13 kelurahan, 26 dusun (pedukuhan)," katanya.
Tujuh kecamatan terdampak kekeringan itu adalah Kecamatan Dlingo dengan menerima manfaat 690.000 liter, Kecamatan Pandak menerima 290.000 liter, Kecamatan Pundong menerima 270.000 liter air, dan Kecamatan Pajangan telah menerima 175.000 liter.
Selanjutnya wilayah Kecamatan Sedayu menerima manfaat air bersih sebanyak 65.000 liter, Kecamatan Piyungan menerima sebanyak 55.000 liter, dan Kecamatan Kasihan menerima sebanyak 15.000 liter.
Baca Juga: Ajak Teman Berenang Usai Memancing, Bocah di Bantul Ini Malah Tewas Tenggelam
"Potensi kekeringan dampak kemarau masih ada, karena saat ini masih musim peralihan, dan musim hujan yang merata di wilayah DIY diperkirakan pada dasarian tiga bulan Oktober," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas