SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman melanjutkan penyaluran bantuan sosial (Bansos) beras untuk Oktober 2024. Nantinya penyaluran beras kepada masyarakat membutuhkan masih akan dilakukan pada Desember mendatang.
Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sleman Kusno Wibowo menuturkan pada tahap kedua ini pembagian bansos beras dilakukan salah satunya di Kalurahan Margokaton, Seyegan, Sleman. Adapun penerima bantuan cadangan pangan di Bumi Sembada itu berjumlah 91.475 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
"Ini sudah memasuki tahap kedua yang mana Sleman mendapat tiga tahap dan ini tahap kedua dan nanti tahap ketiga di bulan Desember," kata Kusno ditemui di Kantor Kalurahan Margokaton, Kamis (10/10/2024).
Disampaikan Kusno, nantinya KPM di Sleman akan menerima bantuan masing-masing 10 kg beras. Mereka yang mendapat adalah masyarakat dengan kategori rentan miskin atau miskin.
"Pada kesempatan ini penyaluran bantuan pangan oleh pemerintah kepada masyarakat Sleman saat ini kurang lebih 91.475 penerima bantuan dan masing-masing mendapatkan 10 kg," ungkapnya.
Untuk memastikan penerima bantuan tepat sasaran, Kusno bilang Pemkab Sleman melalui Dinas Sosial Sleman telah melakukan verifikasi para penerima bantuan. Termasuk dengan menurunkan tim monitoring selama proses penyaluran berlangsung.
"Untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran kami kemudian dengan data dari Dinas Sosial dan itu sudah diverifikasi oleh Dinas Sosial. Tentunya itu yang valid bagi Pemerintah Kabupaten Sleman. Tim monitoring pasti ada," tegasnya.
Diketahui Pemerintah Pusat telah kembali menyalurkan bansos beras ke masyarakat mulai Agustus lalu. Untuk Sleman sendiri sudah dilakukan pada Agustus dan Oktober kali ini.
Pihaknya berharap bantuan ini dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat penerima. Sehingga bisa turut berperan dalam menanggulangi kemiskinan dan stunting di masyarakat.
Baca Juga: Terekam CCTV? Polisi Buru Pelaku Begal Payudara di Jalan Damai Sleman
"Mudah-mudahan ini juga menjadi salah satu solusi untuk bagaimana kemudian mengurangi adanya stunting, adanya kemiskinan yang ada di masyarakat Kabupaten Sleman," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas
-
Royal Ambarrukmo Yogyakarta Sambut Hangat Kunjungan Famtrip Budaya Travel Agent Tiongkok