SuaraJogja.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersurat ke Google dan Apple untuk melakukan penghapusan aplikasi TEMU. Hal ini menyusul aplikasi TEMU yang sudah diblokir di Indonesia.
"Iya sudah bersurat ke Play Store juga ke App Store. Seperti dijelaskan Pak Menteri, blokir TEMU itu guna menyelamatkan produk lokal, produk UMKM kita," kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria saat ditemui di UGM, Jumat (11/10/2024).
Disampaikan Nezar, saat ini pihaknya masih menunggu respons dari dua toko aplikasi tersebut. Mengingat saat ini aplikasi tersebut sudah tak bisa diakses di Indonesia.
Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id pada Jumat (11/10/2024) pukul 11.26 WIB, aplikasi TEMU masih tersedia dan bisa diunduh di hp android melalui Google Play Store.
Baca Juga: Pemkab Sleman Luncurkan Aplikasi "Si Supat" Permudah Petani Dapat BBM
Namun saat akan melakukan transaksi, TEMU memang tidak menyediakan lokasi untuk opsi pengiriman ke Indonesia. Sehingga pengguna tidak akan bisa membeli barang dari e-commerce tersebut.
"Ya kita tunggu respons google. Ya kita masih menunggu. Ya kalau diakses sudah tidak bisa bekerja sekarang karena sudah diblok," ucapnya.
Diketahui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menutup akses aplikasi TEMU sebagai penegakan aturan Peraturan Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika Nomor 5 Tahun 2020 (Permenkominfo 5/2020) tentang Penyelenggara Sistem Elektronik Lingkup Privat.
Mengacu pada aturan tersebut aplikasi TEMU tidak dapat beroperasi di Indonesia dan ditutup aksesnya karena tidak terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE).
"Jadi itu dilakukan agar adanya transaksi yang lebih sehat karena selama ini di TEMU dikenal bahwa TEMU ini langsung dari pabrik jualnya ke konsumen. Sehingga dia bisa memberikan harga yang sangat murah yang membuat produk-produk lokal yang sejenis tidak bisa bersaing," ungkapnya.
Baca Juga: Temu Siap Masuk Indonesia? Menkop UKM: Masih Terganjal HAKI
"Oleh karena itu kita mengingat daya tahan dari produk-produk lokal kita bersaing dengan global. Sehingga kita menginginkan persaingan produk yang lebih sehat, dan TEMU ini kelihatannya tidak mendukung iklim persaingan sehat," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Kemenperin Mau Ubah Aturan TKDN usai Apple 'Sogok' Investasi Rp 1,5 Triliun
-
Kemeperin Akui Investasi Apple ke RI Rp 1,5 T Tidak Adil, Singgung India-Vietnam
-
Kemenperin Ungkap Isi Proposal Investasi Apple ke Indonesia, Ada Pembangunan Pabrik
-
Buka-bukaan! Budi Arie Setiadi Bongkar Borok Judi Online di Kominfo
-
Cara Perbarui Sistem Google Play Manual di HyperOS
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur
-
Cari Properti di Surabaya, Cari Infonya di KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya