Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 13 Agustus 2024 | 18:30 WIB
Komunitas Rental Motor Indonesia (RMI) ditemui di Mapolda DIY, Selasa (13/8/2024). [Suarajogja.id/Hiskia Andika Weadcaksana]

SuaraJogja.id - Ketua Umum Rental Motor Indonesia (RMI) Yanuar Gajaksahda mengungkap ada puluhan anggota komunitasnya yang terkena peretasan data di google bisnis. Beberapa konsumen bahkan telah tertipu dengan mengirim sejumlah uang kepada penipu.

"Hampir seluruhnya, mungkin 50an. Kalau di Jogja sendiri sekitar 20-30an (yang diretas)," kata Yanuar, ditemui Mapolda DIY, Selasa (13/8/2024).

Disampaikan Yanuar, ada sekitar 4-5 konsumen yang telah tertipu akibat peretasan data itu. Mereka sudah menyetorkan sejumlah uang untuk sewa motor di Jogja.

"Kerugian kalau dari konsumen itu transferan yang sudah masuk sekitar Rp200 ribu sampai Rp1 jutaan, ada bahkan sampai Rp1,5 sampai Rp2 juta," imbuhnya.

Baca Juga: Proyek Tol Jogja-Solo Segera Masuk Area Ring Road, Rencana September

Wakil Ketua RMI, Andrean dari Surabaya, mengaku mengalami kejadian serupa. Hampir sama dengan Jogja, sudah ada setidaknya lima konsumen yang menjadi korban.

Di Surabaya sendiri total ada 20 jasa rental motor yang diubah. Sedangkan secara nasional anggota RMI tercatat mencapai 325 jasa yang hampir semua terkena peretasan itu.

"Surabaya juga ada. Sama kasusnya dengan yang Jogja juga. Ini kalau di Surabaya sudah ada 5 korban. Sudah setor dan sudah masuk ke pelaporan kepolisian kalau yang di Surabaya," ujar Andrean.

"Serentak ini dari Sumatera sampai Papua ini semua kena semua. Jadi ada 325 anggota kita yang terimbas," sambungnya.

Ditambahkan Bendahara RMI, Desti dari Purwokerto mengaku pihaknya sangat dirugikan akibat kejadian ini. Apalagi jika data itu diubah terus maka berpotensi ditutup oleh google.

Baca Juga: Proyek Tol Jogja-Solo Ganggu Distribusi Air Bersih di Sleman, Kontraktor Segera Lakukan Relokasi

"Kita kan berusaha untuk memperbaiki terus kalau sering diubah nanti akhirnya ke suspend. Jadi mati nanti itu google bisnisnya tutup. Itu yang amat sangat merugikan bagi kita pengusaha rental, yang otomatis kita promosinya tidak jauh dari google maps," tutur Desti.

Load More