Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 07 Agustus 2024 | 22:24 WIB
Anak-anak melewati salah satu situs yang ada di Pedukuhan Ketingan, yakni Makam Kyai Kromoijoyo atau Mbah Celeng, untuk pergi memancing di Embung Ketingan, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, Rabu (16/12/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Pemindahan atau relokasi makam Kyai Kromo Ijoyo alias Mbah Celeng yang terdampak tol Jogja-Solo di Ketingan, Tirtoadi, Sleman masih berproses. Saat ini prosesnya masih menanti penyelesaian sewa.

"Belum (mulai relokasi). Jadi juga tetep nunggu dari PPK lahan untuk melakukan, kan sistemnya sewa nanti tanah SG itu, kemudian itu menjadi kewenangannya JMJ sama PPK lahan," kata Humas Proyek Tol Jogja Solo Paket 2.2 PT Adhi Karya, Agung Murhandjanto, Rabu (7/8/2024).

Diketahui makam Kyai Kromo Ijoyo itu dikenal sebagai salah satu makam yang dipercaya sebagai leluhur di Desa Ketingan. Agung bilang selaku kontraktor, pihaknya hanya menanti proses itu selesai.

"Kita sebagai kontraktor kan menyesuaikan saja. Nanti mereka akan melakukan penyelesaiannya itu kapan, dalam arti pembayaran sewa ya, karena mekanismenya nanti lewat panitikismo, nanti panitikismo yang akan ke desa. Kita menunggu saja lah," ungkapnya.

Baca Juga: Anggaran Rp3,1 Miliar Disiapkan untuk Relokasi SDN Nglarang Terdampak Tol Jogja-Solo

Sebelumnya disebutkan bahwa pihak tol akan mengurus seluruh proses relokasi situs makam tersebut. Mulai dari membongkar, memindahkan, hingga kemudian nantinya membangun situs makam baru.

Lalu untuk mekanisme ritual dan lainnya akan dibantu oleh pihak Kraton dan desa. Lokasi pemindahan itu sendiri masih akan tetap berada di wilayah Dusun Ketingan dan di atas tanah kas desa (TKD). 

Diketahui hingga akhir Juli kemarin, secara umum progres pembangunan jalan tol Jogja-Solo paket 2.2 sudah mencapi 30 persen. 

Dengan pekerjaan timbunan tanah untuk pembangunan jalan tol Jogja-Solo paket 2.2 sudah terlaksana 70 persen. Kemudian masih menyisakan 30 persen pekerjaan timbunan tanah urug-an dilokasi yang belum dibebaskan. 

Untuk progres fisik struktur jembatan atau junction di area Padukuhan Simping Kalurahan Tirtoadi, Mlati, Sleman sudah mencapai 40 persen.

Baca Juga: Sleman Relokasi SD Negeri Nglarang yang Terdampak Tol, Administrasi Lahan dan Desain Bangunan Baru Berproses

Load More