SuaraJogja.id - Pihak Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 2 Gunungkidul memberhentikan sementara DRS, oknum guru yang telah melakukan pemukulan terhadap siswanya, Mamad Adi Janhari (19). Pihak sekolahpun telah melakukan mediasi kedua belah pihak.
Kepala Sekolah SLB N 2 Gunungkidul, Wantini ketika dikonfirmasi mengatakan pihaknya telah mengklarifikasi kepada oknum guru tersebut. Dan guru tersebut telah mengakuinya. Kendati demikian, pihak sekolah enggan membeberkan kronologi kekerasan tersebut.
"Kami juga sudah lakukan tindakan terhadap yang bersangkutan," tutur dia Jumat (11/10/2024).
Watini menjelaskan guru yang bersangkutan sudah diambil tindakan disiplin dengan memberhentikan sementara. Status guru tersebut belum PNS namun masih PPPK. Sehingga penanganannya sesuai prosedur kepegawaian PPPM.
Baca Juga: Dilakukan Sejak 2019, Ini Hal Mengerikan yang Dilakukan Guru Les Pelaku Pencabulan di Sleman
Kamis, (10/10/2024) kemarin, pihak sekolah sudah mempertemukan keluarga korban dengan pelaku untuk proses mediasi. Mediasi tersebut juga didampingi oleh Bhabinkamtibmas Kalurahan Playen dan Genjahan.
"Dari pertemuan itu, sudah ada kesepakatan bersama dari kedua belah pihak," tambahnya dan enggan membeberkan isi kesepakatan itu.
Untuk siswanya, sampai saat ini dalam masa pendampingan dari Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) sekolah. Di mana salah satu pendampingnya ada dari unsur psikolog.
"Ya tujuannya untuk memulihkan dari trauma dia," tambahnya.
Watini menyebut siswa tersebut adalah penyandang disabilitas intelektual. Di mana siswa ini tidak bisa membaca dan menulis. Tak hanya itu, siswa ini tidak bisa mengenali nominal mata uang.
Saat ini, korban duduk di kelas setara tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di SLB N 2 Gunungkidul. Korban tersebut berasal dari Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, namun sudah tinggal di Gunungkidul.
"Dia di sini bersama bibinya sejak sepuluh tahun yang lalu," ujarnya.
Terpisah, Bibi dari korban, Endang mengatakan antara keluarga korban dengan pelaku sudah ada kesepakatan damai untuk tidak melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum.
"Kami sudah sepakat untuk berdamai," ujar dia.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Sarapan Sehat Bergizi Papua Tengah Sasar Murid dan Guru
-
Gratis! Ini Kumpulan Logo dan Poster Hari Guru Nasional 2024 Format PNG
-
Mengenal Basuki Endropranoto, Sosok Jenius di Balik Mars PGRI
-
Bongkar Pasang Kurikulum Pendidikan: Jangan Sampai Siswa dan Guru jadi Kelinci Percobaan!
-
15 Link Download Poster Hari Guru Nasional 2024 Gratis untuk Dibuat Ucapan ke Wali Kelas
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
-
Satu Orang Tarik Pinjaman Rp330 Miliar dengan 279 KTP di Pinjol KoinWorks
Terkini
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci
-
Mary Jane Bisa Kumpul Keluarga, Buat Pesan Menyentuh sebelum Keluar dari Lapas Jogja
-
Menteri LH Marah soal Sampah, 5 Truk dari Jogja Tertangkap Basah Buang Limbah di Gunungkidul
-
Anggaran Sampah Jogja Terungkap, hanya 40 Persen dari Rp96 Miliar untuk Atasi Timbunan