SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengerahkan secara optimal petugas kesehatan hingga kader posyandu untuk menurunkan angka stunting di wilayah ini karena berdasarkan hasil survei Status Gizi Indonesia (SGI) 2023 masih sebesar 21,2 persen.
Kepala Dinkes Kulon Progo Sri Budi Utami di Kulon Progo, Rabu, mengatakan berdasarkan data stunting ada dua versi yakni hasil survei SGI di Kulon Progo terjadi kenaikan stunting dari 15,8 persen menjadi 21,2 persen.
"Kami tidak mempermasalahkan hasil survei SGI karena metodologi yang digunakan berbeda dengan sampling," kata Sri Budi.
Ia mengatakan dari 22 ribu balita di Kulon Progo, survei SGI hanya diambil 369 balita, sehingga hasil survei SGI, angka stunting di Kulon Progo sebesar 21,2 persen.
Baca Juga: Sebanyak 180 Anak di Selopamioro Terjerat Stunting, Faktor Ekonomi dan Tradisi Disorot
"Namun demikian Dinkes Kulon Progo memiliki data stunting tersendiri berdasarkan hasil penghitungan yang dilakukan Dinkes bersama seluruh kader di seluruh Kulon Progo," katanya.
Menurut Sri Budi, hasil survei kader cukup bagus, pada saat tingkat kehadiran 100 persen balita pada kegiatan posyandu angka stunting sebesar 10,3 persen.
"Ada kenaikan angka stunting, namun keuntungannya Dinkes memiliki data lengkap balita dari nama hingga alamat balita," katanya.
Dia mengatakan saat ini Dinkes Kulon Progo sedang menggalakkan penanggulangan stunting. Titik paling penting adalah 1.000 hari kehidupan, mulai dari hamil hingga balita umur dua tahun.
"Nanti ada upaya-upaya pencegahan hingga penanggulangan. Kami banyak program untuk menangani stunting," katanya.
Baca Juga: Kulon Progo Membentuk Tim Revitalisasi Pendidikan untuk serap Tenaga Kerja
Sri Budi mencontohkan pencegahan stunting di kelompok remaja diberikan edukasi stunting dan tablet penambah darah hingga kesehatan reproduksi. Kemudian kelompok calon penganten, Dinkes memberikan edukasi kembali agar mereka tidak melahirkan generasi stunting.
"Untuk itu kami mengerahkan seluruh kader kesehatan hingga kader posyandu untuk pencegahan dan penanggulangan stunting di Kulon Progo," katanya.
Berita Terkait
-
Ketum TP PKK Tekankan Pentingnya Inovasi dan Adaptasi Teknologi Informasi Dalam Laksanakan Program PKK
-
Kunjungan ke Jayawijaya, Wamendagri Ribka Ingatkan Bahaya Stunting bagi Anak-Anak
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Salmon Kebanting! Ikan Lemuru Banyuwangi Punya Kandungan Setara, tapi Harga Lebih Murah
-
Bayang-bayang Kasus Stunting di Yogyakarta Karena Ancaman Anemia dan Asap Rokok
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
5 HP Samsung Rp 1 Jutaan dengan Kamera 50 MP, Murah Meriah Terbaik November 2024!
-
Profil Sutikno, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta yang Usul Pajak Kantin Sekolah
-
Tax Amnesty Dianggap Kebijakan Blunder, Berpotensi Picu Moral Hazard?
-
Aliansi Mahasiswa Paser Desak Usut Percobaan Pembunuhan dan Stop Hauling Batu Bara
-
Bimtek Rp 162 Miliar, Akmal Malik Minta Pengawasan DPRD Terkait Anggaran di Bontang
Terkini
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci
-
Mary Jane Bisa Kumpul Keluarga, Buat Pesan Menyentuh sebelum Keluar dari Lapas Jogja
-
Menteri LH Marah soal Sampah, 5 Truk dari Jogja Tertangkap Basah Buang Limbah di Gunungkidul
-
Anggaran Sampah Jogja Terungkap, hanya 40 Persen dari Rp96 Miliar untuk Atasi Timbunan